SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko
Bojonegoro – Dalam rangkaian acara pelepasan siswa-siswi kelas 9 angkatan ke-26 tahun pelajaran 2024/2025, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Purwosari sukses menggelar pertunjukan ketoprak perdana dengan lakon “Jambul Kromo Yudo” di Gelanggang Olahraga (GOR) The Dozs, Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Kmais 19 Juni 2025.
Pertunjukan ini dipentaskan oleh kelompok ketoprak PRADA LARAS KUSUMA yang merupakan gabungan guru dan siswa-siswi, dengan iringan langsung dari kelompok karawitan Prada Laras.
Acara istimewa ini disaksikan oleh seluruh siswa, dewan guru, serta para orang tua/wali murid kelas 9. Lebih dari sekadar pelepasan, kegiatan ini menjadi persembahan penuh makna dari sekolah kepada siswa-siswi yang telah menyelesaikan pendidikannya. Sekaligus menjadi wujud nyata komitmen SMPN 2 Purwosari dalam melestarikan budaya tradisional Jawa di tengah era modern.
Lakon ketoprak “Jambul Kromo Yudo” mengisahkan perjuangan seorang pria desa bernama Kromo, yang hidup dalam kemiskinan dan tekanan dari keluarga. Setelah mengalami titik terendah dalam hidupnya, Kromo menemukan sebilah keris sakti yang kemudian mengubah nasibnya menjadi seorang kesatria berjuluk Kromo Yudo. Ia berhasil menumpas kejahatan di wilayah Brang Wetan dan menikahi Putri Sekar Asih dari Kasultanan Mataram.
Namun, saat masa lalunya terungkap, Kromo diusir dari istana. Meski demikian, kisahnya berakhir bahagia karena keluarganya diangkat menjadi abdi dalem, dan anaknya Jambul disekolahkan di SMP Prada. Lembaga pendidikan yang dikenal aktif mendukung pengembangan minat dan bakat siswa, dengan dukungan dari Ademos dan Yayasan Mannah.
Cerita ini syarat makna dan mengandung pesan moral mendalam tentang pentingnya kerja keras, ketekunan, dan pendidikan dalam mengubah nasib seseorang, serta nilai-nilai sportivitas, kebersamaan, dan penghargaan terhadap budaya.
Dalam sambutannya, Kepala SMPN 2 Purwosari, Ahmad Sodikin, menyampaikan rasa bangga atas antusiasme dan talenta luar biasa dari para siswa serta guru yang terlibat dalam pertunjukan ini.
“Kami ingin memberi ruang bagi anak-anak untuk tampil, berkreasi, dan mengenal warisan budaya mereka sendiri. Melalui seni ketoprak, kami ajarkan nilai kehidupan sekaligus memperkuat karakter dan kebanggaan akan budaya lokal,” ujarnya.
Sebagai sekolah yang berkomitmen pada pengembangan karakter dan potensi siswa, SMPN 2 Purwosari terus membuka diri sebagai rumah bagi siswa-siswi berbakat dalam berbagai bidang, baik seni, olahraga, akademik, maupun teknologi.
“Dengan dukungan fasilitas yang memadai dan kolaborasi aktif bersama Lembaga eksternal salah satunya Ademos dan Yayasan Mannah, SMPN 2 Purwosari siap mencetak generasi yang cerdas, terampil, berbudaya, dan berdaya saing tinggi,” pungkasnya.(sam)