SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Tuban – Dalam upaya memberdayakan perempuan di komunitas petani tembakau, IDFoS Indonesia bekerja sama dengan PT Alliance One Indonesia (AOI) mengadakan kegiatan pelatihan untuk ibu-ibu anggota kelompok tani (Koptan) tembakau Desa Mentoro, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Kegiatan Women Empowerment alias pemberdayaan perempuan itu dilaksanakan sebagai bagian dari Program Child Labor Eradication Initiative in Tobacco Area (CERIA) 2024.
Pelatihan yang digelar di Dusun Sumberdadi, Desa Mentoro, Kecamatan Soko pada Selasa (23/7/2024) ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari ibu-ibu petani tembakau dan perwakilan ibu-ibu PKK Desa Mentoro.
Dalam kesempatan tersebut, peserta dilatih mengenai proses pembuatan keripik tempe dan keripik singkong, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses packaging dan labeling produk.
Kepala Desa Mentoro, Padiran, memberikan tanggapan positif mengenai kegiatan tersebut. Dia menyatakan sangat mengapresiasi upaya IDFoS Indonesia dan PT AOI dalam menyelenggarakan pelatihan.
“Semoga ibu-ibu dapat memanfaatkan keterampilan yang diperoleh dan dapat mengembangkan usaha keripik tempe dan keripik singkong,” katanya di hadapan para hadirin dalam sambutan.
Perwakilan PT AOI, Lukman mengungkapkan, bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan wujud nyata dari komitmen pihaknya untuk memberdayakan perempuan dan mendukung komunitas petani tembakau di Desa Mentoro.
“Kami berharap dengan keterampilan baru ini, dapat meningkatkan penghasilan ibu-ibu dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian keluarga,” ungkapnya.
Sementara pendamping program, Nelly Dahlia menjelaskan, bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mendorong semangat kewirausahaan dan meningkatkan keterampilan di kalangan ibu-ibu anggota kelompok tani.
“Dengan kegiatan ini, para peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam proses pembuatan keripik tempe dan keripik singkong. Mereka memahami teknik dan resep yang tepat untuk menghasilkan produk yang berkualitas,” jelasnya.
Pelatihan ini memberikan alternatif usaha bagi para peserta, sehingga mereka dapat menambah sumber penghasilan selain dari tembakau. Ini mendorong kemandirian ekonomi dengan memiliki usaha tambahan di luar musim panen tembakau. Harapannya, pelatihan ini dapat memberikan peluang usaha baru yang dapat dikembangkan di tingkat rumah tangga maupun komunitas.
Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari para peserta. Salah satu peserta pelatihan, Nanik, merasa sangat terbantu dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang ia peroleh
“Saya berharap bisa memulai usaha keripik tempe dan singkong dan menjualnya di toko-toko,” tuturnya.
Untuk diketahui, program CERIA adalah program kerja sama IDFoS Indonesia dengan PT. AOI, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menghapus pekerja anak di lahan pertanian tembakau dan memberdayakan ekonomi perempuan.(fin)