Dibandingkan Tuban dan Lamongan, Pertumbuhan Ekonomi Bojonegoro Paling Rendah

Pertumbuhan ekonomi Bojonegoro pada 2023 hanya tumbuh 2,47 persen. Paling rendah dibandingkan Tuban dan Lamongan.
Pertumbuhan ekonomi Bojonegoro pada 2023 hanya tumbuh 2,47 persen. Paling rendah dibandingkan Tuban dan Lamongan.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Juara dalam pertumbuhan ekonomi tiga kabupaten bertetangga dekat yaitu Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan Jawa Timur, ternyata ditempati oleh Tuban. Sedangkan Bojonegoro menduduki posisi yang paling rendah.

Kepala Biro Pusat Statistik (BPS) Tuban, Andhie Surya Mustari mengatakan, bahwa perekonomian Kabupaten Tuban tahun 2023 diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Adapun besaran PDRB Kabupaten Tuban tahun 2023 mencapai Rp81.860,06 miliar. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu Rp75.187 miliar, maupun dengan besaran PDRB tahun 2021 sebesar Rp65.911 miliar.

“Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, ekonomi Kabupaten Tuban tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,36 persen,” kata Andhie Surya Mustari kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (03/08/2024).

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban, dia katakan, lebih baik apabila dibandingkan dengan kabupaten tetangga. Sebab pada tahun yang sama, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan sebesar 4,28 persen, sedangkan Kabupaten Bojonegoro sebesar 2,47 persen.

Struktur PDRB Tuban tahun 2023 menurut lapangan usaha.
Struktur PDRB Tuban tahun 2023 menurut lapangan usaha.

Dijelaskan, struktur perekonomian Kabupaten Tuban tahun 2023 dari sisi produksi didominasi oleh lapangan usaha Industri pengolahan sebesar 30,69 persen. Selanjutnya, diikuti oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 18,50 persen; perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,12 persen; konstruksi sebesar 11,05 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 9,08 persen serta informasi dan komunikasi sebesar 5,29 persen.

Pertumbuhan itu terjadi pada semua lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah transportasi dan pergudangan sebesar 10,60 persen serta jasa lainnya sebesar 10,51 persen.

Menurutnya, mobilitas penduduk yang meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian setelah mengalami kontraksi akibat pandemi pada tahun 2020-2021 mampu memberikan multiplier effect pada beberapa sektor ekonomi.

Mengenai cara membaca pertumbuhan ekonomi, menurut Andi, tidak bisa dilihat dari pertumbuhan sekarang dibandingkan tahun sebelumnya. Misalnya, pada 2023 tercatat pertumbuhan 4,36 persen, sedangkan 2022 sebesar 8,88 persen bukan dibaca turun.

‘’Membacanya bukan turun, tapi sedikit melambat. Pembacaannya tetap tumbuh dari PDRB tahun sebelumnya. Hanya saja tidak sebesar 2022,’’ jelasnya.

Untuk diketahui, postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024 untuk Kabupaten Tuban mencapai Rp 3,4 triliun, APBD Lamongan Rp3,4 trilliun, sedangkan APBD Kabupaten Bojonegoro mencapai Rp8,7 Triliun.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *