Mahasiswa KKN-TK 26 Unigoro Kenalkan Budidaya Jamur Tiram ke Warga Mudung

KKN Unigoro.
FOTO BERSAMA : Mahasiswa KKN-TK 26 Unigoro foto bersama petani dan pemuda Desa Mudung, Kecamatan Kepohbaru usai sosialisasi cara budidaya Jamur Tiram.

SuaraBanyuurip.com – Mahasiswa KKN-TK Kelompok 26 Universitas Bojonegoro (Unigoro) memberikan pelatihan budidaya jamur tiram untuk warga Desa Mudung, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Budidaya ini menjadi salah satu solusi alternatif yang diberikan mahasiswa untuk mengurangi zero poverty di Desa Mudung.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN-TK 26 Unigoro memberikan sosialisasi tentang bagaimana cara perawatan jamur tiram serta pembagian baglog jamur tiram kepada peserta. Sosialisasi dilaksanakan pada 26 Juli 2024.

“Ini merupakan bagian dari salah satu program kerja yang mengundang minat para petani dan pemuda di sini, karena budidaya jamur tiram tidak menguras tenaga serta dapat digunakan sebagai pekerjaan sampingan oleh para petani,” kata Ketua KKN TK Unigoro Kelompok 26, Satria Aril Pratama.

Mahasiswa KKN-TK 26 Unigoro menghadirkan seorang pengusaha jamur tiram, Bayu sebagai pemateri. Bayu menjelaskan seluk beluk cara budidaya kepada peserta.

KKN Unigoro.
Pengusaha Jamur Tiram, Bayu yang menjadi pemateri menjelaskan tentang bagaimana cara budidaya Jamur Tiram.

Menurut Bayu, untuk memulai budidaya jamur tiram tidak memerlukan biaya yang besar serta tidak menggunakan lahan yang luas, karena budidaya ini dapat di lakukan di teras atau halaman rumah.

Akan tetapi, lanjut Bayu, untuk menghasilkan hasil yang maksimal, bibit jamur harus diletakan di tempat yang sejuk dan lembab. Oleh karena itu, ketika diletakkan di teras atau halaman rumah di berikan penutup berupa paranet dan bagian tanah di siram air secara berkala sesuai kadar kelembapan yang diperlukan.

“Menjadi petani jamur tiram itu bisa dibilang menjanjikan, karena per baglog bisa menghasilkan 700-800 gram dengan masa pertumbuhan 4 sampai 6 bulan,” ujar Bayu berbagi pengalaman kepada peserta.

Kepala Desa Mudung, Mat Zaeni mengapresiasi program kerja pengenalan budidaya jamur tiram untuk petani dan pemuda di desanya. Menurutnya, budidaya ini bisa menjadi usaha baru bagi warga untuk menambah pendapatan.

“Budidaya jamur tiram ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi warga, sehingga bisa mempercepat pengurangan kemiskinan di Desa Mudung,” pungkasnya.(red)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *