Panen Raya Padi Bojonegoro, Bacabup Setyo Wahono : Akan Buat Koperasi untuk Atasi Permasalahan Petani

Bacabup Setyo Wahono bersama petani Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor.
Bacabup Setyo Wahono bersama petani dalam kegiatan panen raya padi di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Kelompok tani (poktan) di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan siap mendukung pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro periode 2024-2029. Hal tersebut disampaikan saat kegiatan panen raya dan rembuk tani bersama Setyo Wahono, Kamis (19/09/2024).

Ketua Tim Relawan Setyo Wahono-Nurul Azizah Desa Gedongarum Suharto berharap, kehadiran Bacabup Setyo Wahono di panen raya dan rembuk tani, bisa membuat sektor pertanian di Desa Gedongarum mendapatkan perhatian lebih.

“Karena mayoritas sumber pendapatan masyarakat Gedongarum dari pertanian,” katanya.

Dia mengatakan, para kelompok tani siap mendukung Setyo Wahono-Nurul Azizah, namun ketika nanti terpilih menjadi Bupati Bojonegoro, petani di sini harus mendapatkan perhatian. Terutama dalam kemudahan mendapatkan pupuk.

“Terakhir saya memohon maaf apabila kami menyambut Pak Wahono dengan sangat sederhana yakni berada di lahan persawahan, namun dukungan kami tidak sesederhana itu,” ujarnya.

Setyo Wahono dan kelompok tani
Bacabup Setyo Wahono (tiga dari kanan) foto bersama kelompok tani di acara panen raya padi di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Bacabup Bojonegoro, Setyo Wahono, mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungannya dari masyarakat dan petani yang telah hadir dalam kegiatan panen raya dan rembuk tani di Desa Gedongarum.

“Saya sendiri lahir dari rahim seorang petani, jadi saya mengerti betul sulitnya menjadi petani,” katanya.

Pria asli Bojonegoro dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini mengatakan, di wilayah selatan rata-rata petani kesulitan mendapatkan air bahkan tidak tersentuh irigasi. Apalagi saat panen hanya menghasilkan 5 ton saja untuk 1 hektare sawah.

Akan tetapi, berbeda dengan di Desa Gedongarum setahun bisa panen sebanyak tiga kali, hasilnya pun sampai 12 ton per hektare. Hal ini karena didukung dengan adanya Sungai Bengawan Solo dan sumber air yang cukup.

“Dan yang menjadi keluhan petani setiap tahun adalah pupuk, sumber air hingga harga saat panen raya,” ungkapnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah jika dalam Pilkada berhasil mendapat amanah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro akan membuat koperasi agar memaksimalkan hasil pertanian terutama dalam mengontrol harga gabah, pupuk, bibit dan menyediakan alat pemanen padi.

“Itu yang menjadi titik fokus kami yakni melalui koperasi. Dan koprasi bisa menekan jika terjadi kelangkaan pupuk bekerja sama dengan badan usaha milik desa (BUMDes),” tandasnya.(jk)

Pos terkait