SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Para relawan yang tergabung dalam “Sedulur Agung Supriyanto” se Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), meyakini pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati (wabup) nomor urut 02 Setyo Wahono – Nurul Azizah bisa membawa Bojonegoro menjadi lebih baik.
Pernyataan relawan yang berafiliasi kepada Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim, Agung Supriyanto, itu mengemuka dalam gelaran konsolidasi pemenangan bersama Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bojonegoro 2024 – 2029 Setyo Wahono dan Nurul Azizah.
Konsolidasi yang dipusatkan di MCM Cafe and Resto itu dikuti oleh para koordinator dari 28 kecamatan se Bojonegoro dan dihadiri langsung oleh Cabup Setyo Wahono, Sabtu (05/10/2024).
Agung Supriyanto, dalam sambutannya mengatakan, bahwa postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro 2024 mencapai Rp8,2 triliun. Ini menempatkan APBD Bojengoro sebagai yang terbesar ke dua di Jawa Timur. Namun ironis, karena APBD yang besar itu dinilai belum mampu menyelesaikan problem sosial yang ada. Tata kelola wilayah ditengarai menjadi salah satu biang keladinya.
“Angka kemiskinan belum membaik, pengangguran begitu banyak. Kenapa terjadi situasi semacam ini dipengaruhi oleh pemimpin yang belum mampu mengelola suatu wilayah,” kata politikus kawakan asal Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Oleh sebab itu, tata kelola yang nantinya dijalankan oleh Setyo Wahono dan Nurul Azizah, diharapkan menjadi lebih baik. Ini sebab pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah diyakini memenangkan Pemilukada 2024.
“Dilihat dari gesturnya, Mas Wahono adalah orang baik. Maka saya meyakini di tangan beliau, Bojonegoro bisa lebih baik dari yang kemarin,” tegas politikus yang telah berkiprah selama 25 tahun itu.
Sementara Cabup nomor urut 02, Setyo Wahono, merasa semakin yakin dalam kontestasi Pilkada 2024. Sebab semakin hari semakin banyak dukungan untuk memenangkan pihaknya dalam kontestasi pilkada serentak.
Selain itu, putra asli Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo itu memaparkan visi misi yang diusungnya untuk membawa Bojonegoro Lebih Baik atau dikenal dengan slogan “Asli Luwih Apik”. Dalam slogannya itu dipaparkan ihwal tema “kemakmuran dan kebanggaan” yang digaungkan selama ini.
Wahono juga melanjutkan paparan tentang persoalan mengatasi kekeringan, ketersediaan air bersih, kebutuhan pupuk, pembentukan lembaga offtaker, perbaikan tata kelola pemerintah yang bersih, melayani dan akomodatif, mengurangi pengangguran, mempermudah perijinan berusaha, menurunkan angka kemiskinan, pendidikan, honor guru madrasah, pesantren, sampai tentang industri padat karya yang dianggap mampu mempercepat menurunkan angka kemiskinan.
“APBD kita saat ini tembus Rp8,2 triliun, ini bersumber paling banyak dari DBH Migas, sementara PAD hanya Rp900 miliar, padahal minyak suatu saat akan habis, maka dibutuhkan pengelolaan yang tepat,” tandas Wahono.(fin)