Cabup Teguh Klarifikasi : Hari Pelaksanaan Debat Masih Deadlock

Debat publik pertama Cawabup Bojonegoro, Jawa Timur yang dihentikan karena ricuh.
Debat publik pertama Cawabup Bojonegoro, Jawa Timur yang dihentikan karena ricuh.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Peserta debat dari pasangan calon (paslon) bupati nomor urut 01 Teguh Haryono memberikan klarifikasinya ihwal pelaksanaan debat yang berujung ricuh hingga dibubarkan oleh penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada).

“Pada hari Pelaksanaan debat, yakni tanggal 19 Oktober 2024 masih deadlock dan akhirnya dilaksanakan koordinasi lagi pada pukul 13.00 WIB,” kata Teguh Haryono , kepada Suarabanyuurip.com, Senin (21/10/2024).

Tetapi koordinasi yang dilakukan pada pukul 13.00 WIB pun tidak menghasilkan keputusan apapun. Dengan begitu, artinya menurut Teguh, masing-masing pihak masih pada posisinya.

Satu hal yang baginya menarik, yakni ketika pada hari H pukul 14.00 WIB, susunan kursi peserta debat ada satu pasang. Ia menunjukkan bukti foto atas kejadian itu. Tetapi tulisan backdrop menyebutkan debat calon wakil bupati.

“Namun pada pukul 15.00 WIB, susunan itu berubah menjadi hanya satu kursi, ini adalah fakta,” ujar mantan caleg DPR RI ini.

Satu lagi ia menunjukkan name tag atau tanda pengenal yang dibuat oleh KPU Bojonegoro untuk peserta debat publik 19 Oktober 2024 malam. Dalam kartu itu tertera “Debat Publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro 2024″.

” Jadi yang mengeluarkan adalah ini (KPU Bojonegoro),” beber Teguh seraya menunjukkan tulisan yang ada pada pita kartu pengenal Paslon 01 yang dipegangnya.

“Kami mengikuti koordinasi, dan Bawaslu Bojonegoro sudah beberapa kali memberi saran dalam forum untuk kembali pada substansi debat,” ungkap Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bojonegoro, Handoko Sosro Hadi Wijoyo ketika dikonfirmasi secara terpisah.

Hans, sapaan akrabnya menjelaskan, substansi debat harus sesuai aturan PKPU 13 dan Keputusan KPU nomor 1363, namun terkait teknis merupakan hak KPU dengan tim perumus soal desain dan format debat publik. Teknis debat juga perlu dikoordinasikan dengan paslon, tim kampanye, dan stasiun TV.

“Jadi sebelumnya Bawaslu saat mengikuti koordinasi dan sudah menyampaikan saran dan imbauan termasuk alternatif saat kedua paslon menemui kebuntuan,” jelasnya.

Ditambahkan, bahwa KPU perlu melakukan evaluasi pada debat perdana dan harus disikapi dengan serius sebelum pelaksanaan debat kedua dan ketiga.

“Paslon harus mempunyai pandangan yang sama dengan aturan debat,” tegas Hans.

Sementara Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro, Robby Adi Perwira mengatakan, debat perdana pada Sabtu malam kemarin harus dibatalkan karena sudah tidak berjalan secara kondusif.

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya, apabila debat malam kemarin tidak bisa berjalan lancar,” tandasnya.

Kendati, saat disinggung mengenai klarifikasi yang dinyatakan oleh Cabup Paslon 01 Teguh Haryono, Robby belum memberikan tanggapan hingga berita ini dimuat.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait