Keris Prabu Siliwangi dan Pedang Dewi Mantili Dipajang di Pameran Pusaka HUT TNI Bojonegoro

Pameran pusaka.
Salah satu pusaka yang dipamerkan di Pameran Pusaka HUT TNI ke 79 di Balai Desa Batokan, Kecamatan Kasiman.

SuaraBanyuurip.com – Keris Blarak Sineret Tapak Angin, milik Prabu Siliwangi I dipamerkan bersama ratusan pusaka dalam geralan pameran pusaka di Balai Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Prabu Siliwangi dikenal sebagai Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja merupakan sosok yang memimpin Kerajaan Pajajaran. Prabu Siliwangi memimpin Kerajaan Pajajaran yang bercorak Hindu pada rentang tahun 1482-1521 M.

Selain Keris Blarak Sineret Tapak Angin, milik Prabu Siliwangi, pusaka yang menjadi perhatian pengunjung pameran adalah Pedang Setan milik Dewi Manthili. Pedang yang memiliki panjang 1,25 meter ini pernah diperebutkan semua pendekar di Jawa pada zaman dulu, karena konon memiliki keistimewaan untuk pengayoman dan kewibawaan.

“Warangka Pedang Setan ini bertuliskan huruf Mandarin Kuno. Warangka pedang terbuat dari Kayu Timongo. Ditemukan di wilayah Purwodadi,” kata perwakilan Komunitas Kasepuhan Kuwung, Toto Rahardjanto saat memamerkan Pedang Setan di Pameran Pusaka yang berlangsung Sabtu dan Minggu (19-20/10/2024).

Pusaka lain yang dipamerkan Pedang Perak, Tombak Ombak Segara, Tombak Dua Kepala, keris dan lain-lain. Ratusan pusaka tersebut berasal dari lokal Bojonegoro dan beberapa kabupaten sekitar seperti Yayasan Keraton Djipang.

Pameran pusaka dalam rangka HUT ke-79 TNI ini mampu menyedot ratusan pengunjung dari dalam dan luar Bojonegoro. Baik kolektor pusaka, seniman, hingga masyarakat umum.

Pameran Pusaka.
Jagong Budaya menjadi rangkaian pameran pusaka.

Pameran pusaka juga dirangkai dengan Jagong Budaya yang menghadiran Empu Rinto Murdomo dari Kendal Jawa Tengah dan Totok Supriyanto, Peneliti Sejarah sekaligus Ketua Komunitas Bumi Budaya dari Blora Jawa Tengah.

Pemerhati Budaya Jawa, Kushariyadi, menyambut baik pameran pusaka tersebut. “Pameran Pusaka ini sebagai sarana edukasi dalam rangka kebangkitan Nusantara,” kata pria asal Kecamatan Padangan. Kelurahan Balun Kecamatan Cepu.

“Kami dari perwakilan Yayasan Keraton Djipang membawa serta ratusan koleksi benda pusaka,” ujarnya.

Komandan Koramil 12/Kasiman Kodim 0813/Bojonegoro, Kapten Chb Agung Ariyanto, meyampaikan, pameran pusaka bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya lelulur.

“Pusaka bukansekadar benda antik, tetapi juga menyimpan nilai-nilai filosofi yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang,” tegasnya.

Sejumlah desa yang ikut dalam pameran benda pusaka diantaranya Desa Batokan, Besah, dan Desa Tembeling Kecamatan Kasiman. Pameran Benda Pusaka ini merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Koramil 12/Kasiman, Kodim 0813/Bojonegoro, dan Komunitas Bumi Budaya.(sam)

Pos terkait