Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro — Operator Lapangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Ademos Indonesia menyelenggarakan diskusi bertema “Gotong Royong Tangani Hoax dan Disinformasi”.
Diskusi bertajuk Ngopi (Ngobrol Inspirasi) Sareng itu bagian dari Program Literasi untuk Masyarakat Bojonegoro 2024. Kegiatan dipusatkan di Cafe Love Garden “MCM” Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Peserta kegiatan dari perwakilan dari komunitas literasi atau taman baca masyarakat, organisasi kepemudaan, dan perwakilan mahasiswa di Bojonegoro.
Dua narasumber hadir dalam perjamuan, yaitu jurnalis dan peneliti media, Ahmad Wahyu Rizkiawan, serta Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP) Dinas Komunikasi dan Informatika (Disinfokom) Kabupaten Bojonegoro, Panji Aryo Kusumo.
“Dengan perkembangan teknologi yang pesat, penyebaran hoax semakin mudah. Inilah alasan kita harus saling mendukung, mengedukasi, dan bergotong-royong untuk menciptakan iklim informasi yang sehat di Bojonegoro,” kata Panji Aryo Kusumo yang hadir sebagai pengarah kegiatan diskusi.
Sedangkan Ahmad Wahyu Rizkiawan, menyampaikan materi mengenai era post truth, cara mengidentifikasi informasi, berita palsu, mengecek kebenaran informasi, dan tips untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.
Bagi Ririz, demikian ia karib disapa, penting untuk memerangi hoax, dimulai dari orang terdekat, keluarga, dan kemudian mengedukasi orang lain. Caranya bisa dimulai dengan menumbuhkan kesadaran literasi.
“Selain itu mampu mengelola informasi dan memahami informasi secara objektif,” ujarnya dalam keterangan tertulis diterima Suarabanyuurip.com, Sabtu (26/10/2024).
Dalam sesi diskusi, beberapa peserta berbagi cerita tentang dampak buruk hoax yang pernah mereka alami, terutama terkait isu di media sosial.
Satria Rahma Kusuma, salah satu perwakilan peserta memberikan pandangan, memasuki era banjir informasi, perlu membuat skala prioritas untuk memperoleh dan membaca informasi secara tepat.
Perwakilan EMCL, Marshya C. Ariej berharap, dengan adanya Ngopi Sareng kali ini seluruh warga Bojonegoro dapat lebih bijaksana dalam bermedia sosial dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan informasi yang sehat.
“Semangat gotong royong yang diusung dalam acara itu pun menjadi simbol penting bagi warga Bojonegoro dalam mengatasi berbagai tantangan era digital, khususnya dalam menangani hoax dan disinformasi,” tandasnya.(fin)