SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Tak kurang dari 200 stand pameran didirikan guna ikut serta memeriahkan agenda Expo Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, Jawa Timur yang dipusatkan di komplek Gofun Entertainment, Jalan Veteran Bojonegoro. Gelaran expo atau pameran yang dihelat ini merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke 79.
General Manager Gofun Entertainment Bojonegoro, Wiwik Sri Wilujeng mengatakan, pihaknya menyediakan fasilitas stand tanpa sewa alias gratis untuk penyelenggaraan pameran memperingati HAB ke 79 Kemenag. Jumlah totalnya 200 stand.
“Expo ini diikuti 112 stand dari Kemenag, 50 stand dari lembaga lain, dan sisanya stand peserta umum,” kata Wiwik Sri Wilujeng dalam wawancara cegat kepada Suarabanyuurip.com, Minggu (05/01/2025) malam.
Stand berasal dari unsur Kemenag Bojonegoro sendiri meliputi Kelompok Kerja Madrasah (KKM) segala tingkat madrasah, Ikatan Guru Raudlatul Anfal (IGRA), Kantor Urusan Agama (KUA), seluruh seksi pada Kantor Kemenag Bojonegoro, dan pondok pesantren, serta lembaga lain yang terkait dengan Kemenag.

Sedangkan peserta dari luar Kemenag terdiri perwakilan organisasi pengusaha, perguruan tinggi, termasuk juga para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Sehingga stand yang ada lengkap, mulai dari kerajinan, seni, barang kebutuhan rumah tangga, hingga makanan dan minuman.
“Ini dari siswa untuk siswa juga, sebab di sini mereka tak hanya belajar produksi dan berjualan, tetapi juga mengorganisasikan kegiatan usaha, luar biasa ini Kemenag,” ujarnya.
Ditambahkan, acara ini terselenggara mulai hari Minggu 5 Januari 2025 sampai dengan Selasa 14 Januari 2025 mendatang atau selama 10 hari ke depan. Pada hari pertama malam ini diadakan pentas seni di panggung hiburan Gofun.
“Ini adalah sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan swasta, pengunjungnya juga luar biasa dari masyarakat umum, perkiraan kurang lebih ada 15 ribu pengunjung yang hadir di Expo Kemenag ini,” bebernya.

Pernyataan Wiwik ini diaminkan oleh Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (Mts) Abu Darrin Kendal, Farida I ana, sebagai salah satu satuan pendidikan di lingkup Kemenag Bojonegoro yang turut mendirikan stand. Pihaknya membawa hasil kerajinan tangan anak didik hasil kegiatan ekstrakurikuler.
Meski Mts Abu Darrin sudah dikenal dan lembaganya menampung 1.200 siswa, tetapi keikutsertaan dalam expo dinilai memiliki manfaat, tak hanya sebagai sarana promosi lembaga, namun juga kepanjangan pembekalan dari ekstrakurikuler yang diberikan ke anak didik.
“Bekal ini kami berikan karena tantangan anak-anak di masa depan tentu semakin berat, jadi tidak bisa enak-enakan,” tegasnya.

Begitu pun Perwakilan Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia (KKI), Kartika Dewi mengaku, antusias mengikuti expo. Sebab sepanjang Kemenag Bojonegoro mengadakan pameran, pengunjungnya selalu ramai. Bagi dia ini menjadi kesempatan bagus memperkenalkan komunitas dan produk budaya asli Indonesia, batik dan kebaya salah satunya.
“Kita tahu kan, setiap Kemenag mengadakan pameran pasti luar biasa ramai, kebetulan produk kami pamerkan ini kebaya dan kain batik prada motif Thengul, Kayangan Api, Padi, Rosela. Ada pula batik sutra motif jati,” ungkapnya.
Segendang seirama, Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Rajekwesi Bojonegoro, Serly Patris Indityas, sibuk membagikan pamflet dan brosur kepada ribuan pengunjung sambil sesekali memberikan edukasi mengenai program studi dan mengenalkan kampusnya kepada para penanya.
“Harapan kami, teman-teman yang dari SMA dan telah lulus bisa langsung mendaftar ke Stikes Rajekwesi Bojonegoro, dan kami memiliki banyak teman-teman yang baru bergabung,” ucap mahasiswi semester 3 ini.(fin)