SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro, Jawa Timur, Sudiyono mengkritisi tempat kegiatan pameran seni maupun bazaar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dinilai kurang layak dibandingkan Wahana Gofun yang lebih representatif.
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu mengambil contoh Gedung Serbaguna milik Pemkab Bojonegoro yang dimanfaatkan tempat terselenggaranya even oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Even itu digelar mulai Jumat (6/12/2024) hingga Selasa (10/12/2024) lalu. Pemilihan tempat tersebut dianggap tidak mencerminkan sinergitas pemerintah dengan sektor swasta.
“Perlu sinergitas pemerintah dengan swasta (pengusaha) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini saya lihat Gofun lebih representatif, lagipula Gofun kan pembayar pajak,” kata Sudiyono kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (20/12/2024).

Mantan Kepala Desa (Kades) Padang Kecamatan Trucuk ini juga menyoroti pelaksanaan kegiatan UMKM di luar ruangan yang dilakukan oleh perangkat daerah terkesan tidak memperhitungkan musim penghujan. Karena kegiatan yang semestinya berhasil baik akan tidak maksimal sebab terkendala cuaca.
“Terlebih cuacanya ekstrem, jika kena hujan deras kehadiran pengunjung menjadi sedikit, saya sebut Gofun karena tempatnya luas dan mencerminkan hubungan pemerintah dengan pengusaha,” ujar pria yang duduk di Komisi A DPRD Bojonegoro ini.
“Dan penggunaan tempat milik swasta ini bisa menghindari penyimpangan peruntukan tempat milik pemkab,” sambung Sudiyono.
“Masukan Pak Sudiyono bagus, ke depan akan kami pertimbangkan tentu saja dengan menyesuaikan jenis dan segment dari event dimaksud,” ungkap Kepala Disbudpar Kabupaten Bojonegoro, Budiyanto dikonfrontir terpisah.

Kebetulan, lanjut Budiyanto, ketika pelaksanaan even di Gedung Serbaguna beserta halamannya, kegiatan itu memang sifatnya Pekan Kesenian Rakyat dan pameran UMKM, sehingga siapapun bisa masuk dan menonton tanpa dipungut biaya.
“Selain itu untuk memudahkan pengelolaan acara dan pengendalian keamanan mengingat berlangsung 5 hari,” tuturnya.
Sementara itu, General Manager Gofun Bojonegoro, Wiwik Sri Wilujeng menyampaikan hormat dan salam serta ucapan terima kasih atas kepedulian Sudiyono terhadap sektor swasta, terutama Gofun salah satunya.
“Memang sudah jadi komitmen kami bahwa Gofun bukan hanya menyediakan tempat wisata, budaya, dan tempat bermain, tapi kami juga ingin berkontribusi untuk membantu mendorong perkembangan UMKM kota Bojonegoro. Karena UMKM Adalah penggerak utama ekonomi daerah maupun negara,” tutur Wiwik dihubungi Suarabanyuurip.com via gawai elektronik.

Bahkan, dalam catatan Wiwik, beberapa kali Gofun juga memberikan fasiltas expo untuk media pameran UMKM Bojonegoro. Selain daripada itu pun, pihaknya mendatangkan buyer (pembeli) yang potensial melakukan transaksi secara berkelanjutan. Beberapa UMKM pun dikatakan sudah ada yang bekerja sama dengan Gofun untuk menawarkan produk-produknya ke Pasar Modern di luar kota Bojonegoro.
“Harapan kami ke depan, kami butuh support dan dukungan dari pihak pemkab memilih Gofun menjadi tempat yang representatif untuk ajang pameran UMKM, wisata kuliner khas Bojonegoro dan kolaborasi wisata budaya,” ujarnya.
Dikatakan demikian, sebab saat ini Gofun sudah menjadi destinasi wisata utama beberapa kota sekitar Bojonegoro, sehingga Wiwik mengajak bersinergi agar masyarakat luas lebih mengenal banyak potensi yang ada di kabupaten penghasil minyak dan gas bumi ini.
“(mari) Kita bertumbuh bersama menjadikan Bojonegoro jauh lebih hebat,” tandasnya.(fin)