SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Tanah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Pejok, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ternyata masih sengketa. Salah satu ahli waris beranggapan tanah tersebut merupakan miliknya. Kondisi itu menjadikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro belum merehab gedung SDN 1 Pejok karena status tanah bermasalah.
Hal tersebut ditambah bangunan gedung SDN 1 Pejok di wilayah daerah penghasil minyak dan gas bumi (Migas) ini sebutan lain Bojonegoro yang digunakan untuk belajar mengajar ambruk karena tertimpa pohon tumbang. Sehingga kondisi itu membuat proses pembelajaran siswa terganggu.
Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto mengatakan, status tanah SDN 1 Pejok masih diakui sebagai hak milik oleh salah satu keluarga ahli waris. Karena itu, Pemkab Bojonegoro belum bisa merehab ruang kelas karena tanah masih disengketakan ahli waris.
“Sudah dianggarkan untuk membeli tanah tersebut, namun tanah SDN 1 Pejok masih sengketa di internal pemilik tanah. Sehingga pemerintah daerah belum bisa membeli tanah tersebut,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Senin (6/1/2025).
Setelah dua bangunan gedung kelas roboh, lanjut politisi muda asal Partai Golkar ini, tentu proses pembelajaran terganggu. Kelas yang masih tersisa bisa dimaksimalkan untuk belajar siswa, namun apabila tidak bisa menampung rumah warga bisa difungsikan.
“Nanti kami instruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro untuk menindaklanjuti,” ujar Mas Pri sapaan akrabnya.
Senada diungkapkan Wakil Ketua III DPRD Bojonegoro, Hj Mitroatin, bahwa SDN 1 Pejok sebetulnya sudah pernah dianggarkan dalam APBD, dan sudah diusulkan tukar guling untuk tanah tersebut.
“Saat ini siswa perlu tempat belajar karena kondisi ruang kelas roboh tentu sangat mengkhawatirkan,” katanya.
Dia mengatakan, Pemkab Bojonegoro harus gerak cepat menanggapi hal ini, karena proses pembelajaran harus berlanjut dan diperhatikan. Termasuk segera menyelesaikan sengketa tanah tersebut agar para siswa bisa belajar dengan tenang.
“Terpenting siswa harus dicarikan tempat belajar,” tandasnya.
Sementara Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro, Zamroni, belum memberikan jawaban ketika dikonfirmasi mengenai kejadian bangunan gedung SDN 1 Pejok yang roboh tersebut hingga berita ini ditayangkan.(jk)