Sastra dan Pramoedya Ananta Toer Bisa Masuk Kurikulum Sekolah-Kampus Bojonegoro

simposium sastra dan sastrawan
ANTUSIAS : Ratusan peserta saat mengikuti gelaran simposium sastra dan sastrawan Pramoedya Ananta Toer di Auditorium IKIP PGRI Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Bojonegoro Raya menggelar simposium sastra dan sastrawan Pramoedya Ananta Toer di Auditorium Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bojonegoro pada Selasa (4/2/2025) siang.

Simposium diikuti sekitar 100 peserta itu bertajuk Sastra Masuk Kurikulum Sekolah-Kampus. Diselenggarakan untuk memperingati seratus tahun atau satu abad kelahiran sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang jatuh pada Kamis (6/2/2025) mendatang.

Tokoh Literasi Bojonegoro, Nanang Fahrudin, Pendidik-Pengawas Cabdindik Jawa Timur Anis Fatul Cholis, Sekretaris Dispersip Bojonegoro Muhammad Kholil, dan Dosen Sastra Indonesia IKIP PGRI Bojonegoro Masnuatul Hawa jadi narasumber simposium tersebut.

Tokoh Literasi Bojonegoro, Nanang Fahrudin, mengupas vitalnya sosok plus karya sastra Pramoedya Ananta Toer untuk dikenali pelajar-mahasiswa. Juga mengemukakan pentingnya sastra untuk diakrabi pelajar-mahasiswa.

“Sastra punya pengaruh positif untuk membangun karakter pelajar-mahasiswa. Bisa menguatkan empati atau mengasah perasaan kemanusiaan. Termasuk, semua karya sastra Pramoedya Ananta Toer itu,” ujarnya dalam simposium.

Sastra, tambah Nanang, juga mengandung edukasi sejarah. Barisan fragmen masa lalu Indonesia yang penting-penting, direkam cukup banyak dalam karya sastra. Terutama karya-karya sastra karangan Pramoedya Ananta Toer. Semisal novel Bumi Manusia dan Arus Balik.

“Sejarah patut diketahui pelajar-mahasiswa. Sastra menyediakan itu (sejarah, red) dalam bentuk cerita. Jadi, lebih naratif, lebih enak dibaca, lebih mudah dipahami,” tutur tokoh literasi yang juga jurnalis senior tersebut.

Mengacu kedudukan sastra berikut karya Pramoedya Ananta Toer yang demikian, Nanang menyebut, sungguh patut jika keduanya masuk kurikulum sekolah dan kampus. Dengan porsi lebih banyak.

“Tidak sekadar menempel pada mata pelajaran atau mata kuliah Bahasa Indonesia,” bebernya.

Pendidik-Pengawas Cabdindik Jawa Timur, Anis Fatul Cholis mengatakan, sejauh ini sesungguhnya sastra sudah masuk kurikulum SMA/SMK di Bojonegoro. Hanya saja porsinya belum signifikan. Masih perlu upaya lebih untuk meningkatkan idealitas sastra dalam pembelajaran. Supaya sastra sampai ke pelajar secara konkret.

“Salah satu yang bisa kami upayakan adalah mendorong SMA/SMK untuk memiliki ekstrakulikuler sastra. Juga mengajak para guru Bahasa Indonesia punya konsen lebih terhadap sastra,” tuturnya.

Senada, Dosen Sastra Indonesia IKIP PGRI Bojonegoro menyampaikan, sastra penting untuk mahasiswa. Di program studi (prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Bojonegoro, pengajaran, pembacaan, maupun pembahasan sastra, sudah cukup intens. Namun, tetap perlu ditingkatkan.

“Terutama bagaimana mengimplementasikan sastra di dalam kehidupan masyarakat. Kami butuh kolaborasi dengan banyak pihak untuk itu. Salah satunya, Pemkab Bojonegoro,” jelasnya.

Ditanya apakah Pramoedya Ananta Toer yang dekat dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dan sempat menjadi narapidana politik era Orde Baru masih menjadi momok bagi dunia pendidikan? Anis dan Hawa kompak mengatakan tidak. Kini, era telah berbeda. Ilmu bisa diteguk dari mana saja, dari siapa saja.

Sementara itu, Sekretaris Dispersip Bojonegoro, Muhammad Kholil mengaku, Dispersip sejauh ini cukup konsen terhadap sastra. Hanya saja, ruang dan anggarannya terbatas. Ke depan, konsen terhadap sastra maupun literasi secara umum akan lebih ditingkatkan. Butuh kolaborasi dengan banyak pihak untuk itu.

“Terutama, sekolah, kampus, dan komunitas literasi. Dengan cara-cara yang memungkinkan, kita bisa bekerja sama untuk meningkatkan literasi,” tuturnya.

Untuk diketahui, sekitar 200 peserta simposium Sastra Masuk Kurikulum Sekolah-Kampus ini merupakan para literat dari Disdik Bojonegoro, Disbudpar Bojonegoro, Dispersip Bojonegoro, MGMP Bahasa Indonesia Bojonegoro, sejumlah kampus di Bojonegoro serta komunitas literasi di Bojonegoro.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait