SuaraBanyuurip.com – Siswa di SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro, Jawa Timur belajar dengan para praktisi lingkungan industri. Mereka mendapat pengetahuan tentang pengelolaan limbah, pengendalian polusi, pengenalan teknologi ramah lingkungan, ekologi, hidrologi dan pengelolaan air, rekayasa lingkungan, hingga kebijakan dan regulasi lingkungan.
“Siswa kami belajar dari para ahli di Lapangan Minyak Banyu Urip,” kata Kepala Sekolah SMAN MT, Anam Syaifuddin, pada Sabtu (22/2/2024).
Anam menjelaskan, pihaknya bekerjasama dengan operator wilayah kerja minyak dan gas Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Kegiatan ini dilakukan EMCL dalam rangka peringatan Bulan K3 Nasional Tahun 2025.
Kegiatan bertujuan untuk mengenalkan para siswa tentang peran keselamatan (safety), kesehatan (health) dan lingkungan (environment) dalam menjaga dan mengelola lingkungan.
Kegiatan diikuti oleh siswa-siswi kelas 10 dan 11 di SMAN Model Terpadu Bojonegoro. Selama sesi berlangsung, mereka aktif bertanya dan mengungkapkan pendapat.
EMCL telah bekerjasama dengan SMAN MT melalui program pengelolaan sampah di lingkungan sekolah dan memilih siswa sebagai duta lingkungan. Harapannya melalui kegiatan ini bisa memberikan wawasan yang lebih luas khususnya terkait pengelolaan lingkungan di wilayah industri.
Perwakilan Manajemen EMCL, Raditya Aditama menyampaikan kelas berbagi ini merupakan bagian dari komitmen EMCL untuk terus mendukung pendidikan di Kabupaten Bojonegoro.
“Kami berterimakasih kepada pemerintah dan sekolah yang terus mau berkolaborasi untuk membentuk generasi yang berwawasan lingkungan,” ucap dia dalam sambutannya.
Dua narasumber dari EMCL adalah Tommy Irawan sebagai praktisi dari PPLI. Dia menjelaskan bagaimana pengelolaan limbah industri berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, kata dia, pengelolaan limbah di Lapangan Banyu Urip sangat ramah lingkungan.
Sedangkan pembicara lainnya, Diah Eryun menjelaskan secara sederhana bagaimana tata kelola lingkungan industri hulu migas. Pada kesempatan tersebut, para siswa secara interaktif berdiskusi dengan Diah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Lapangan Banyu Urip. Selain kegiatan di masyarakat, para pekerja di Lapangan Banyu Urip juga melaksanakan berbagai kegiatan internal, mulai dari seminar, lomba-lomba tentang keselamatan dan kesehatan, hingga lomba lari.
Selama sebulan, tim keselamatan EMCL mempromosikan budaya keselamatan dengan slogan: tetap fokus, tetap kuat, tetap selamat.(red)