SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Setelah hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Timur, membuat debit air Bengawan Solo naik. Akibatnya air meluap dan meluber di sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro. Dampaknya 10 desa di 6 kecamatan tergenang banjir hingga masuk area permukiman warga dan lembaga pendidikan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksi mengungkapkan, banjir mulai masuk permukiman warga sudah semenjak Selasa 25 Februari kemarin untuk wilayah Kecamatan Bojonegoro.
“Dan saat ini banjir yang ditengarai disebabkan debit air Bengawan Solo naik masih menggenangi wilayah Baureno,” ungkapnya kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (27/2/2025).
Tercatat akibat banjir luapan tersebut 10 desa di 6 kecamatan tergenang banjir. Namun dari data tersebut, sebanyak 72 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, dan 1 orang harus mengungsi.
Desa yang tergenang banjir luapan Bengawan Solo itu diantaranya Kecamatan Baureno meliputi Desa Kalisari, Tanggungan, dan Trojalu; Kecamatan Trucuk, Desa Sumbangtimun, Kandangan, dan Banjarsari; Kecamatan Kalitidu, Desa Sukoharjo; Kecamatan Bojonegoro, Kelurahan Ledokwetan serta Kecamatan Dander, Desa Ngulanan. Sementara untuk ketinggian air bervariasi yakni mulai dari 10 cm hingga 60 cm.
“Banjir juga menggenangi area persawahan milik warga. Namun saat ini masih mendata luasan sawah yang terdampak,” tandasnya.(jk)