SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyoroti perihal angka pertumbuhan ekonomi Bojonegoro yang menduduki posisi terendah se Jatim. Begitu pun angka kemiskinan yang masih tinggi menjadi perhatian.
Meski begitu, ia mengaku optimis pada kemampuan duet Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Setyo Wahono dan Nurul Azizah (Wahono-Nurul) untuk menaikkan posisi pertumbuhan ekonomi dari semula paling bawah diantara 38 kabupaten/kota se Provinsi Jatim.
“Kabupaten Bojonegoro menempati urutan paling buncit dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur,” kata Khofifah kala memberi sambutan dalam agenda serah terima jabatan Bupati Bojonegoro di ruang paripurna gedung DPRD Bojonegoro, Selasa (04/03/2025).
Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan, bahwa data yang ia sampaikan tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data ini untuk melihat landscape Bojonegoro bertujuan memformat penguatan pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro. Sehingga ekonomi di Bojonegoro terdongkrak signifikan.
Kendati, diyakini sekaligus diharapkan, Wahono-Nurul mampu membawa perubahan pada era kepemimpinan mereka berdua. Apalagi terkait hal itu ada pada Asta Cita ke 6, terkandung pesan yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan untuk menurunkan kemiskinan. Untuk itu antara pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan dia katakan harus “in line”.
“Kami harapkan ada perubahan di era Pemerintahan Bojonegoro yang baru, ” ujar Khofifah.
Khofifah, begitu ia disapa, meminta kepada pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah yang akan memimpin Bojonegoro selama lima tahun kedepan agar membuat gebrakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Lewat cara apa dan program apa, saya kira itu harus didiskusikan lebih serius agar angka pertumbuhan ekonomi bisa naik,” imbuhnya dalam wawancara cegat.
Selain itu, Khofifah juga menyinggung terkait tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro. Ia berharap agar pasangan Bupati Setyo Wahono dan Wabup Nurul Azizah dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro.
“Kabupaten Bojonegoro harus bisa mensinergikan antar dinas, agar ekonomi kreatif bisa tumbuh dan dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi serta mengurangi angka kemiskinan,” tandasnya.(fin)