KKN TK Unigoro 2025 Siap Gali Potensi Desa dan Pengembangan Geopark

KKN Unigoro
PEMBEKALAN : KKN TK Unigoro 2025 Siap Gali Potensi Desa dan Pengembangan Geopark.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Universitas Bojonegoro (Unigoro) mengusung misi optimalisasi potensi desa dan pengembangan geopark dalam program kuliah kerja nyata (KKN) tematik kolaboratif (TK) 2025. Tema yang diangkat KKN tematik kolaboratif Unigoro tersebut untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Tercatat 14 kecamatan yang memiliki potensi geopark di Kota Ledre sebutan lain Bojonegoro yang menjadi lokasi KKN. Diantaranya Baureno, Dander, Gondang, Kalitidu, Kedewan, Malo, Margomulyo, Ngasem, Padangan, Sekar, Sugihwaras, Temayang, Trucuk, dan Bojonegoro.

Wakil Rektor III Unigoro, Noor Djohar menuturkan, mahasiswa juga memikul tugas tri dharma perguruan tinggi. Salah satunya pengabdian kepada masyarakat melalui program KKN tematik kolaboratif.

“Sesuai tema yang diusung KKN tahun ini, mahasiswa harus mengambil peran mengembangkan potensi desa di berbagai bidang. Sehingga mahasiswa bisa mengimplementasikan ilmu yang dipelajari di kampus,” tuturnya dalam Pembekalan KKN TK Unigoro 2025 di Hall Suyitno, Jumat (11/4/2025).

Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Arief Januwarso, mengapresiasi tema KKN TK Unigoro 2025 yang dicetuskan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unigoro. Hal ini sejalan dengan upaya Pemkab Bojonegoro yang mengembangkan geopark untuk bisa memperoleh pengakuan UNESCO Global Geopark (UGG).

“Berdasarkan pengalaman KKN sebelumnya, kami berharap program yang diinisiasi terus berlanjut,” katanya.

Sementara itu, Ketua LPPM Unigoro, Laily Agustina menjelaskan, pemilihan tema KKN TK Unigoro 2025 sebagai upaya menggali potensi desa untuk mengembangkan geopark. Geopark adalah kawasan geografis yang memiliki situs warisan geologi dan bentang alam yang bernilai. Keberadaan geopark di suatu desa dapat mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Geopark berpotensi sebagai aset wisata karena memiliki nilai ekologis, geologis, dan budaya. Namun di sini, banyak desa yang memiliki alam dan budaya yang belum dikembangkan secara optimal,” jelasnya.

Laily berharap, mahasiswa Unigoro berkolaborasi dengan masyarakat desa, Pemkab Bojonegoro, komunitas dan LSM, serta perusahaan untuk menuntaskan misi pengembangan geopark tersebut.

“Ini menjadi momen Kabupaten Bojonegoro dikenal dunia lewat situs-situsnya. Kita tidak bisa melakukannya tanpa partisipasi kalian semua,” harapannya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait