SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur melaporkan pada periode Januari hingga awal April 2025 telah menangani 56 kejadian kebakaran. Rata-rata kejadian kebakaran di wilayah daerah penghasil minyak dan gas bumi (Migas) ini, sebutan lain Bojonegoro, disebabkan karena korsleting listrik.
Kepala Damkarmat Kabupaten Bojonegoro, Siswoyo menyampaikan, bahwa peristiwa kebakaran di wilayah Bojonegoro pada periode Januari sampai dengan awal April didominasi kebakaran rumah, kandang ayam, hingga pabrik triplek.
“Rumpun bambu dan sejenisnya juga tak luput dari sasaran kebakaran yang disebabkan karena membakar sampah sembarangan,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Senin (28/4/2025)
Dia mengatakan, tercatat hingga bulan April ini sudah sebanyak 56 kejadian kebakaran. Dia berharap jumlah kebakaran pada tahun ini menurun daripada tahun 2024 lalu.
“Tahun lalu tercatat sebanyak 443 kejadian kebakaran. Penyebabnya rata-rata kelalaian masyarakat sendiri, baik lupa mematikan kompor maupun bediang,” jelasnya.
Menurut dia, kejadian kebakaran sebenarnya bisa diantisipasi. Salah satunya meningkatkan waspada dan antisipasi saat beraktivitas menggunakan api, misalnya memasak dan lainnya.
“Terutama mengganti kabel listrik yang sudah berusia puluhan tahun. Hal ini agar tidak terjadi korsleting listrik,” pungkasnya.(jk)
