SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Sebanyak 13.214 siswa tingkat SMA/SMK telah dinyatakan lulus di tahun 2025. Kelulusan belasan ribu siswa ini berpotensi menambah angka pengangguran di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Lulusan SMA/SMK sangat berpotensi menambah penganggur di Bojonegoro, apalagi setiap tahun sekolah meluluskan banyak siswa,” kata Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Supriyanto.
Dia mengatakan, lulusan SMA dan SMK sama-sama memiliki potensi menambah pengangguran. Karena itu, Kabupaten Bojonegoro harus mempunyai strategi untuk mengantisipasi permasalahan tersebut.
“Tak semua lulusan SMA melanjutkan ke perguruan tinggi. Sehingga ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk memberikan keterampilan bagi lulusan SMA, agar mudah mendapat pekerjaan,” katanya, Rabu (7/5/2025).
Sedangkan untuk lulusan siswa SMK rata-rata sudah dibekali keterampilan sesuai minat siswa. Namun apabila jurusan atau keterampilan yang dimiliki siswa tidak tersedia di Bojonegoro, tentu juga akan menambah pengangguran.
“Artinya semua harus dipersiapkan oleh Bojonegoro, agar masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak. Salah satunya dengan cara bekerja sama dengan perusahaan besar, atau perusahaan lokal yang ada di Bojonegoro,” jelasnya.
Kepala Seksi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro Agung Prijono mengatakan, tahun ini tercatat ada 7.373 siswa SMK yang lulus, baik dari negeri maupun swasta.
“Siswa SMK lulus 100 persen untuk wilayah Bojonegoro,” katanya.
Namun, lulusan SMK masih minim untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, yakni sekitar 20 persen. Sisanya mereka melanjutkan bekerja dan berwirausaha.
“Kelulusan ini diharapkan bisa membuat semangat para siswa untuk meraih cita-cita lebih tinggi,” ujarnya.
Kepala Seksi (Kasi) SMA Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Jawa Timur Wilayah Bojonegoro-Tuban Maskun menyampaikan, 5.841 siswa SMA negeri/swasta sudah dinyatakan lulus pada Senin (5/5/2025) kemarin.
“Tahun ini jumlahnya segitu,” tandasnya.(jk)