SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Bojonegoro, Jawa Timur, resmi berganti dari Alzuarman ke Hari Winarca. Pergantian kepemimpinan ini ditandai dengan upacara serah terima dan pisah sambut yang dihelat di aula setempat, Kamis (8/5/2025).
Hadir dalam perhelatan, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan diwakili Kabid Pembimbingan dan Kemasyarakatan Kanwil Ditjenpas Jatim, Tjahja Rediantana.
Lalu Bupati Bojonegoro diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Sukaemi, serta dihadiri jajaran perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, dan para pejabat struktural lapas.
Perubahan tampuk kepemimpinan berlangsung dengan penyerahan memori jabatan dari pejabat lama, Alzuarman diterimakan kepada Hari Winarca. Dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara.
Alzuarman pindah dalam jabatan barunya sebagai Kabid Pelayanan dan Pembinaan di Kanwil Ditjenpas Jatim menggantikan posisi yang sebelumya dijabat oleh Hari Winarca.
Kalapas lama, Alzuarman mengaku, selama hampir 100 hari menjabat telah bersinergi dengan aparat penegak hukum dan stakeholder terkait di Bojonegoro. Atas hal tersebut pihaknya terkesan dan berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan, termasuk media massa.
“Kalau ada hal-hal berkaitan dengan Lapas silakan sampaikan ke kami, insyaallah kami akan selalu lakukan perbaikan,” tambahnya dalam wawancara cegat.
Sementara Kalapas baru, Hari Winarca, memperkenalkan diri sebagai orang asli Surabaya. Ia memaparkan sekilas perjalanan karirnya sebelum akhirnya menjabat Kalapas IIA Bojonegoro. Yakni pernah menjabat sebagai Kabid Pelayanan dan Pembinaan Jawa Timur.
Jauh sebelum itu ia telah berdinas hampir berkeliling di penjuru tanah air. Mulai dari Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Bengkulu, Riau, kembali lagi ke Jawa Timur (Jatim). Berkenaan Lapas, ia pernah menjabat Kalapas/Karutan sebanyak 11 kali.
“Lapas Bojonegoro ini termasuk yang sering aktif dalam proses administrasi, baik dalam proses pembinaannya maupun proses pengamanannya. Nanti kami juga akan berkordinasi dengan stakeholder yang lain untuk kegitan yang bersifat rutin untuk warga binaan, misal penggeledahan dan lainnya,” tandasnya.(fin)