SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bojonegoro melakukan seleksi akhir kepada para atlet yang akan mewakili Bojonegoro pada Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Jatim) 2025. Dari seleksi yang dilakukan sebelum akhir Mei, jumlahnya akan di kerucutkan menjadi sekitar 330 peserta.
Seleksi akhir yang dilakukan KONI Bojonegoro melalui Post test bagi atlet calon peserta Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim tahun 2025 pada Juni mendatang.
‘’Kami akan seleksi (lagi) sehingga (nanti) menjadi sekira 330 atlet,” kata Wakil Ketua KONI Kabupaten Bojonegoro, Tonny Ade Irawan kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (13/5/2025).
Jumlah atlet porprov akan disusutkan menjadi sekira 330 orang itu targetnya sebelum akhir Mei ini. Setelah itu barulah dilanjutkan dengan Puslatkab Intensif untuk penguatan teknik dan strategi permainan di Porprov.
“Tentunya bagi mereka yang terpilih masuk dalam bagian tim Porprov Bojonegoro,’’ tegasnya.
Adapun seleksi berupa post test itu telah usai digelar sejak Jum’at (9/5/25) sampai dengan Minggu (11/5/2025) di Tenis Indoor SMA Negeri 3 Bojonegoro. Seleksi diikuti sebanyak 430an atlet dari 42 cabang olahraga (cabor).
Hasilnya, secara umum meningkat seluruhnya. Kemudian nantinya akan dilanjutkan dengan koordinasi dan diskusi bersama masing-masing cabor, begitu pula perihal target. Kecuali Cabor Futsal, karena sudah gugur di babak pra porprov sebelum mengikuti Post Test
“Futsal sudah gugur di Pra Porprov sehingga tidak mengikuti,’’ terangnya.
Meski futsal tak menjadi peserta, namun ada satu lagi cabor yang akan diikutkan dalam Porprov di Malang Raya mendatang. Cabor itu adalah tinju.
Dijelaskan, bahwa hasil post test adalah sebagai salah satu indikator kelayakan atlet berangkat porprov berdasarkan standar kemampuan fisik. Sedangkan indikator lainnya adalah hasil kejurprov, peraih medali porprov sebelumnya.
“Kalau juara kejurprov kan berarti level Jawa Timur bisa potensi medali. Begitu juga untuk peraih medali porprov sebelumnya syaratnya umur masih sesuai dengan yang dipersyaratkan,” bebernya.
Terkait pendaftaran Porprov Jatim, selanjutnya KONI Bojonegoro akan mendaftarkan sesuai nomor lomba mereka yang layak dari hasil tes fisik dan kemampuan yang mendekati memperoleh medali.
“Namun terdapat beberapa kendala dan persyaratan yang harus dilengkapi untuk beberapa atlet. Seperti surat mutasi atet yang kartu keluarganya baru pindah ke Bojonegoro atau kelahiran dari luar Bojonegoro,” ungkap mantan jurnalis ini.
Terpisah, Ketua Cabor Kickboxing Bojonegoro, H. Budi Irawanto mengaku, tak main-main dalam hal kedisiplinan atlet menuju porprov. Buktinya, pihaknya mencoret dua atlet dari semula tujuh atlet yang didaftarkan mengikuti seleksi.
“Kami ingin anak didik kami disiplin mengikuti aturan yang ditetapkan KONI, kalau nggak buat apa diberangkatkan ke porprov?, makanya sekarang tinggal lima atlet,” ujar Wakil Bupati Bojonegoro periode 2018-2023 ini.
Mas Wawan, begitu ia karib disapa melanjutkan, dari lima atlet yang menginduk pada Kickboxing Indonesia (KBI) Pengurus Kabupaten (Pengkab) Bojonegoro ini, sebanyak lima medali menjadi target bagi mereka.
“Target medali dari kami, yakni dua emas, dua perak, dan satu perunggu,” tandas Mas Wawan.(fin)