Oleh : Dr. Hj. Cantika Wahono
Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menegaskan delapan cita nasional untuk membangun Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. Terinspirasi dari semangat tersebut, saya menuliskan gagasan “Asta Amanah” — delapan pilar pengabdian perempuan Bojonegoro dalam memperkuat kesejahteraan masyarakat melalui berbagai lini sosial, ekonomi, pendidikan, dan kemanusiaan.
Sejak Bapak Setyo Wahono dilantik sebagai Bupati Bojonegoro pada 20 Februari 2025, saya turut mengemban tanggung jawab mendampingi beliau melalui berbagai amanah sosial. Saat ini, saya dipercaya menjalankan lima peran, yaitu sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Ketua Dekranasda Kabupaten Bojonegoro, Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Bojonegoro, Bunda PAUD Kabupaten Bojonegoro, dan Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) yang menaungi 47 organisasi perempuan di Bojonegoro.
Banyak yang melihat tugas ini berbeda-beda, tetapi sesungguhnya semuanya memiliki benang merah yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro. PKK berfokus pada pemberdayaan keluarga, Posyandu memperkuat 6 Bidang Layanan Masyarakat, Bunda PAUD membangun generasi cerdas sejak dini, Dekranasda mendorong ekonomi kreatif dan UMKM, sedangkan GOW menguatkan sinergi organisasi perempuan.
Jika kita rangkai bersama, maka semua tugas itu saling melengkapi untuk menjawab tantangan besar di Bojonegoro: Pengentasan kemiskinan; Mengurangi stunting; Mencegah pernikahan dini; Meningkatkan kualitas pendidikan anak; Mendorong ekonomi lokal yang mandiri. Semua itu kita tuju demi satu cita-cita bersama: Mewujudkan Bojonegoro yang Bahagia, Makmur, dan Membanggakan. Tentu, tugas besar ini tidak bisa dijalankan sendiri. Harus ada kolaborasi lintas elemen: masyarakat, organisasi sosial, organisasi perempuan, organisasi politik, organisasi keagamaan, dunia pendidikan, dunia usaha, dan Pemerintah Daerah.
Kelima peran ini saya padukan dalam satu gagasan nilai yang saya sebut Asta Amanah — delapan pilar pengabdian perempuan Bojonegoro untuk mewujudkan keluarga tangguh, masyarakat sehat, perempuan berdaya, dan daerah yang maju serta membanggakan.
Asta Amanah Perempuan Bojonegoro (Delapan Pilar Pengabdian Menuju Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan)
1. Pemberdayaan Keluarga (TP PKK – Sosial & Ekonomi).
PKK menjadi motor utama pemberdayaan keluarga Bojonegoro. PKK hadir sebagai ujung tombak pembangunan berbasis keluarga. Melalui gerakan Aku Hatinya PKK, Gelari Pelangi, UP2K, serta edukasi pola asuh, PKK berperan memperkuat ketahanan pangan, ekonomi keluarga, dan kualitas hidup masyarakat desa.
2. Kesehatan Masyarakat (Tim Pembina Posyandu – 6 Bidang SPM).
Posyandu kini berperan lintas sektor melalui enam bidang SPM: Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, serta Sosial. Fokus utama adalah menurunkan stunting, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, remaja dan lansia, serta memperluas jangkauan layanan dasar di tingkat desa.
3. Pendidikan Anak Usia Dini (Bunda PAUD – Pendidikan & Parenting).
Sebagai Bunda PAUD, saya meyakini bahwa pendidikan usia dini adalah fondasi masa depan bangsa. Kami mendorong PAUD berkualitas, ramah anak, inklusif, serta memperkuat kolaborasi antara satuan PAUD, orang tua, dan Pemerintah Desa melalui gerakan “PAUD Holistik Integratif”, mencakup pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak secara terpadu
4. Ekonomi Kreatif dan UMKM (Dekranasda – Kreativitas & Kemandirian).
Dekranasda menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk berinovasi dan meningkatkan daya saing produk lokal. Melalui pelatihan desain, packaging, digital marketing, sertifikasi halal, kurasi dan pameran produk unggulan, kami berkomitmen menjadikan Bojonegoro sebagai Kabupaten yang kreatif dan berkarakter budaya.
5. Pemberdayaan dan Kepemimpinan Perempuan (GOW – Kolaborasi & Advokasi).
GOW yang menaungi 47 organisasi perempuan merupakan kekuatan besar bagi pembangunan daerah. Kami membangun sinergi lintas organisasi untuk memperkuat kepemimpinan perempuan, membangun solidaritas, menggerakkan advokasi sosial, dan memperluas peran perempuan dalam pengambilan kebijakan publik dan pembangunan daerah.
6. Lingkungan Sehat dan Rumah Layak Huni (Sinergi PKK, Posyandu, dan PUPR).
Melalui gerakan rumah sehat dan lingkungan bersih, kami mendorong pola hidup bersih dan sehat (PHBS), sanitasi layak, serta hunian yang memenuhi standar kesehatan sebagai bagian dari pembangunan keluarga yang berkelanjutan. Sinergi ini mendukung percepatan target Bojonegoro sebagai kabupaten sehat dan ramah lingkungan.
7. Perlindungan Perempuan dan Anak (Kolaborasi PKK, GOW, DP3AKB, dan Organisasi Keagamaan).
Kolaborasi PKK, GOW dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan organisasi keagamaan seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah, dan lain-lain menjadi gerakan nyata dalam edukasi perlindungan anak, pencegahan kekerasan berbasis gender, dan kampanye Cegah Pernikahan Dini. Kami ingin Bojonegoro menjadi tempat yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak.
8. Gotong Royong dan Kepedulian Sosial (Sinergi PKK, GOW, dan Posyandu). Gotong royong adalah jati diri Bojonegoro. Melalui aksi sosial bersama — mulai dari pemberdayaan lansia, santunan difabel, hingga gerakan sosial kemanusiaan — kami meneguhkan semangat kebersamaan dan kepedulian antar sesama warga Bojonegoro.
Sinergi dan Kolaborasi untuk Bojonegoro Sejahtera
Pelaksanaan Asta Amanah tentu tak bisa berjalan sendiri, harus berjalan melalui kolaborasi lintas sektor antara organisasi perempuan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, seperti Dinas PMD, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas PUPR, Dinas Sosial, DP3AKB, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perinaker, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Satpol PP, Satuan Damkar, BPBD, Bakesbangpol serta mitra strategis lainnya.
Kolaborasi ini memastikan setiap program benar-benar menyentuh masyarakat — dari PKK, Dekranasda, Posyandu, PAUD, GOW, pengembangan ekonomi kreatif lokal, hingga penguatan keluarga tangguh berbasis desa.
Perempuan Bojonegoro, Penjalin Harapan dan Perubahan
Menjalankan lima amanah bukan perkara ringan dan tentu penuh tantangan, namun saya meyakini bahwa perempuan Bojonegoro memiliki kekuatan alamiah untuk merawat, memimpin, menumbuhkan harapan, dan menggerakkan perubahan.
Asta Amanah bukan hanya simbol delapan tugas, tetapi delapan jalan pengabdian perempuan Bojonegoro untuk menebar manfaat dan mewujudkan kesejahteraan bersama.
Melalui Asta Amanah, kami ingin menjadikan setiap langkah perempuan sebagai cahaya perubahan — membangun dari hati dan mempersembahkan karya untuk Bojonegoro yang Bahagia, Makmur, dan Membanggakan.
Penulis adalah Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro






