“Berawal dari Bojonegoro, saya percaya ilmu, kolaborasi, dan semangat belajar bisa membawa perempuan Indonesia ke panggung dunia.”
Ungkapan tersebut disampaikam Cantika Wahono, usai menerima penghargaan Innovative Leadership Management Award (21st Edition) dari lembaga ilmiah global ScienceFather tahun 2025.
Perempuan enerjik yang memiliki nama lengkap Assoc. Prof. Dr. Sri Budi Cantika Yuli, SE, MM, adalah sosok perempuan Bojonegoro inspiratif. Kiprahnya sebagai akademisi tak perlu diragukan lagi. Sederat prestasi nasional hingga internasional diraihnya.
Penghargaan Innovative Leadership Management Award (21st Edition) dari lembaga ilmiah global ScienceFather menambah daftar panjang prestasi Cantika Wahono sebagai seorang akademisi. Penghargaan prestisius ini diberikan kepada para pemimpin dan peneliti dunia atas kontribusi mereka dalam inovasi kepemimpinan dan praktik manajemen yang berdampak.
Dalam forum tersebut, istri dari Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, ini mempresentasikan dua model riset kepemimpinan unggulan yang lahir dari pengalamannya sebagai akademisi dan praktisi, yang telah teruji secara akademik dan kontekstual.
Pertama, model kepemimpinan kolaboratif antarinstansi (Interagency Information Sharing/IIS). Dalam penelitian ini, Cantika Wahono berfokus pada peran strategis pemimpin dalam mendorong kolaborasi dan keterbukaan informasi lintas instansi pemerintahan. Studi dilakukan di Kabupaten Bojonegoro, dengan melibatkan 15 Kepala Dinas sebagai narasumber utama.
“Dari hasil penelitian ini saya menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan yang partisipatif, inklusif, dan visioner untuk efektivitas tata kelola pemerintahan,” kata Cantika Wahono, Rabu (9/7/2025).
Kedua, model kepemimpinan islami berbasis nilai-nilai Rasulullah SAW. Studi dilakukan Cantika Wahono di Universitas Muhammadiyah Malang. Pimpinan, dosen dan karyawan ia libatkan sebagai Informan. Model ini merumuskan implementasi empat karakter utama Nabi Muhammad SAW yakni Fathanah, Amanah, Shiddiq, dan Tabligh, dalam kepemimpinan modern.
Fathanah dicerminkan pada karakter cerdas, profesional, musyawarah, evaluatif. Amanah ditunjukkan melalui karakter adil, komitmen, tanggung jawab, dan dapat dipercaya. Shiddiq melalui implementasi karakter jujur, transparan, akuntabel, syukur, sabar, teladan. Tabligh bermakna karakter komunikatif, terbuka, kolaboratif, peduli, dan ikhlas.

Kedua model tersebut telah resmi didaftarkan sebagai Hak Cipta (HKI), melengkapi total 20 karya intelektual Cantika Wahono yang telah terdaftar secara hukum.
Jejak Akademik Global dan Kolaborasi Internasional
Cantika Wahono merupakan dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Malang sejak 2002. Selama lebih dari dua dekade, Cantika dikenal aktif dalam dunia pendidikan tinggi, riset ilmiah, serta pengembangan jejaring akademik Internasional. Alumni SMPN 1 Bojonegoro itu juga terlibat dalam proyek kolaborasi kurikulum Solid Waste Management (SWM) bersama BGP Engineer (Belanda) dan Korean Energy and Environment Institute (KEEI).
“Lewat proyek ini, saya berkesempatan melakukan kunjungan ilmiah ke Korea, Thailand, Kamboja, Filipina, Malaysia, dan Singapura,” ujar ibu dua anak itu.
Cantika Wahono juga memperoleh Beasiswa Program Erasmus+Staff Mobility for Teaching. Ia mengajar di kelas internasional di WSB University, Poznan-Polandia, mengajar mahasiswa dari berbagai negara Polandia, Ukraina, Kazakhstan, Kroasia dan Afrika. Cantika sekaligus menyalurkan hobi travelingnya, berkesempatan keliling Eropa termasuk ke Jerman dan Belanda.
Tak hanya itu, dalam kolaborasi konferensi dengan Peking University HSBC Business School, Shenzhen–Tiongkok, Cantika juga berkesempatan melakukan studi banding ke Universitas di Macau dan Hongkong.
Kiprah Publikasi dan Peran Akademik
Cantika Wahono telah menerbitkan 18 artikel ilmiah di jurnal internasional terindeks Scopus. Rinciannya, 6 sebagai penulis pertama, dan 12 sebagai co-author.
Ia juga dipercaya sebagai reviewer tetap pada jurnal bereputasi tinggi. Yakni Asia-Pacific Social Science Review (Scopus Q1), Cogent Business & Management (Scopus Q2) dan International Journal of Innovation and Business Research (Scopus Q2).
Di sela-sela kesibukannya menjadi istri Bupati Bojonegoro dan ibu rumah tangga, Cantika masih tetap meluangkan waktunya untuk mengisi seminar, kuliah umum maupun pembicara di kampu-kampus di Bojonegoro, maupun luar daerah. Ia memberi motivasi dan mendorong para mahasiswa maupun dosen untuk lebih banyak melakukan riset.
Selain itu, Cantika Wahono juga mendorong agar kampus-kampus di daerah menerapkan konsep EduPreneurship yang bisa memberikan dampak positif bagi mahasiswa. EduPreneurship adalah perpaduan Education and EntrePreneurship, atau kewirausahaan di bidang pendidikan
EduPreneurship ini harus dimiliki mahasiswa, karena selain meningkatkan motivasi penelitian, juga mampu membangun karakter positif dan meningkatkan intensi berwirausaha.
Perempuan Bojonegoro yang Mendunia
Cantika menegaskan bahwa pencapaian ini adalah bagian dari kontribusi ilmiah untuk negeri, dan motivasi bagi perempuan Indonesia-terutama dari daerah-agar terus berkarya dan percaya diri tampil di panggung dunia.
“Dari ruang kelas hingga forum dunia, saya yakin bahwa perempuan daerah mampu bersuara dan membawa perubahan melalui ilmu, ketekunan dan keberanian,” tegas Cantika.(red)
Berikut ini pengakuan dan penghargaan dunia yang pernah diterima Cantika Wahono:
1. Top 100 World Scientists bidang Theology (AD Scientific Index, 2022)
2. Women Researcher Award dari ScienceFather (2023)
3. Penerima Beasiswa Seminar Luar Negeri (BSLN Dikti) pada berbagai forum ilmiah:
– Annual Conference Asia-Pasific Economic Association (APEA) Osaka University, Jepang
– International Conference on Rural Development and Enterpreneurship, Malaysia
– International Conference on Economics, Business and Management (4th ICEBM), Dusit Thani College, Thailand
– 5th ICEBM, Kun Shan University, Taiwan






