SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana mengembangkan pembibitan ayam petelur untuk memenuhi stok pullet (ayam betina siap bertelur) guna mendukung keberlanjutan program gerakan ayam petelur mandiri (Gayatri). Stok pullet di pabrikan di sejumlah daerah tersedia hingga akhir tahun 2025 mendatang.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Bojonegoro, Fajar Dwi Nurrizki, memastikan pullet untuk program Gayatri masih tersedia hingga Desember 2025. Kepastian itu diperoleh setelah pejabat daerah berkunjung ke pabrikan ayam petelur untuk memastikan stok kandang, pakan, dan pullet.
Pihaknya sudah memikirkan cara mengatasi stok pullet program Gayatri. Diantaranya memastikan stok ayam pullet petelur di pabrikan.
”Saat berkunjung kami memastikan ketersediaan ayam petelur. Termasuk kesesuaian usia ayam, recording chick in, hingga vaksin untuk ayam ketika sampai di keluarga penerima manfaat (KPM),” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (18/11/2025).
Beberapa waktu lalu, lanjut Fajar, dari hasil kunjungan di Kabupaten Sidoarjo dan Pasuruan stok pullet tersedia sampai dengan awal Desember 2025 mendatang untuk Bojonegoro. Nantinya Disnakkan bakal terus berkoordinasi dengan kelompok ternak, peternak serta praktisi ayam petelur untuk mengembangkan populasi ayam petelur mulai dari day old chic (DOC).
”Jika nanti KPM Gayatri memasuki usia afkhir, dapat memperoleh ayam pullet dari lokal Bojonegoro. Selain itu juga bisa membuka peluang investasi bagi peternakan ayam petelur di Bojonegoro,” jelasnya.
Menurut Fajar, program pembibitan ayam petelur untuk program Gayatri di Kabupaten Bojonegoro nantinya bisa bermitra dengan sejumlah perusahaan. Yakni mulai dari potensi kondisi peternakan layer dan pullet di Bojonegoro.
Selain itu, Disnakkan juga sudah memberi materi dan praktik pembuatan pakan mandiri atau self mixing bagi keluarga penerima manfaat (KPM) Gayatri. Sehingga apabila bantuan pakan sudah habis, KPM bisa membuat pakan ternak sendiri sesuai dengan komposisi dan cara yang benar.
”Terutama bahan pokok jagung dan dedak di Bojonegoro sangat banyak. Itu bisa dimanfaatkan untuk pakan ayam petelur,” jelasnya.
Fajar mengungkapkan, program Gayatri untuk 400 KPM yang bersumber APBD induk tahun 2025 sudah keseluruhan terealisasi, dengan total produksi telur hingga minggu ke-30 (Oktober) sebanyak 1.354.714 butir. Kemudian untuk Gayatri yang bersumber dari P-APBD 2025, dari 5.000 KPM sudah terdistribusi secara lengkap sebanyak 700 KPM.
”Pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) dan distribusi terus dilakukan. Harapannya program Gayatri ini berjalan lancar dan berkelanjutan, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya.(jk)
Cukupi Stok Pullet Gayatri, Bojonegoro akan Kembangkan Pembibitan Ayam Petelur






