Desak MCL Segera Garap Lapangan Giyanti

jembatan

SuaraBanyuurip.comAli Musthofa

Blora – Belum digarapnya Lapangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Giyanti di Desa Giyanti, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah memantik reaksi keras dari berbagai kalangan. Karena pembebasan lahan untuk lapangan migas yang ikut Wilayah Kerja Penambangan (WKP) Blok Cepu  itu sudah diselesaikan pada tahun 2010 lalu.

Sejumlah kalangan mendesak agar operator, Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahaan ExxonMobil, raksasa migas Amerika Serikat, untuk segera memproduksi potensi migas di Lapangan Giyanti.

“Blora sangat dirugikan dengan tidak segera digarapnya lapangan Giyanti ini, karena potensi migas itu seolah-olah disepelekan oleh MCL,” kata Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera Cepu – Blora, Eko Hari Purwanto kepada SuaraBanyuurip.com pada Minggu, (19/1/2014).

Menurut Eko, MCL ditunjuk Pemerintah Pusat sejak 2006 silam sebagai operator lapangan giyanti. “Namun pembebasan lahan baru diselesaikan tahun 2010 silam. Parahnya lagi, setelah dibebaskan selama 3 tahun juga belum digarap. Ini patut disesalkan, semestinya SKK Migas ataupun pemerintah pusat bisa mendesak operator untuk segera memproduksinya,” tegasnya.

Eko menilai, berlarut-larutnya pengerjaan Lapangan Giyanti inilah bentuk ketidakadilan yang diterima Kabupaten Blora yang termasuk wilayah di Blok Cepu.

“Kalau misalnya MCL tidak ada niat untuk menggarapnya bisa saja dikembalikan lagi ke negara, sehingga pemerintah dapat menunjuk operator lain,” imbuhnya.

Hal itu seperti Lapangan Alasdara dan Kemuning yang dikembalikan MCL, kemudian pemerintah bisa menunjuk kembali operator lain untuk mengelolanya. “Semua tergantung MCL, bila peduli pada Blora harus segera melakukan proses produksi, bukan malah menelantarkannya,” tukasnya.

Senada juga disampaikan oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho. Dalam  suatu kesempatan dia mengaku kecewa kepada MCL yang tidak segera menggarap Lapangan Giyanti. Karena pemerintah daerah  sudah membantu untuk pembebasan lahan di Lapangan Giyanti tersebut.

Keinginan Blora agar MCL segera menggarap Lapangan Giyanti dibuktikan dengan telah selesai dibangunnya Jembatan penghubung antara Desa Giyanti (Blora) dengan Desa Kasiman (Bojonegoro) pada akhir tahun 2013 lalu. Pembangunannya secara patungan yang bersumber dari APBD Blora dan APBD Bojonegoro dengan proyek pembangunan jembatan Ratubangnegoro (Jembatan penghubung Blora, Tuban, dan Bojonegoro).

Selain itu juga pembanguna jalan menuju lokasi Lapangan Giyanti mulai dari Kelurahan Ngroto, Kecamatan Cepu hingga Desa Giyanti, Kecamatan Sambong. “Itu kita lakukan agar ketika pemboran dimulai dapat berjalan lancer,” tegas Djoko Nugroho.(ali)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *