SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro – Warga Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang diduga menjadi korban keracunan bau busuk dari gas Flare Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, menuntut ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) selaku operator untuk bertanggungjawab. Tanggungjawab yang diminta bukan sekadar memberi pengobatan.
“Kami minta ada kompensasi. Bukan hanya pengobatan,†kata Warsiti salah satu korban keracunan kepada suarabanyuurip.com saat mendapat perawatan di Puskesmas Gayam, Rabu (26/10/2015).
Menurut dia, kompensasi ini wajar diberikan operator kepada warga. Sebab selama ini bau menyerupai telur busuk tersebut kerap dicium warga.
“Setiap kali warga menjadi korban hanya diobati. Setelah itu tidak ada tindak lanjut dari perusahaan,†ucap Warsiti.
“Seandainya peristiwa ini sampai menyebabkan warga meninggal siapa yang bertanggungjawab ? bagiamana nasib keluarga kami ?†lanjut warga RT10/RW02 Dusun Dawung itu.
Sementara itu Pemerintah Desa (Pemdes) Mojodelik belum banyak komentar tentang insiden tersebut. Alasannya masih fokus untuk menangani korban keracunan.
“Kita utamakan keselamatan warga dulu. Setelah mereka yang keracunan pulih, baru akan kita bahas keinginan warga untuk kita koordinasikan dengan operator,†sambung Sekretaris Desa Mojodelik, Parlin Wibowo.
Sebagaimana diketahui, delapan warga Mojodelik diduga mengalami keracunan Rabu (26/10/2016) sekira pukul 11.00 WIB. Mereka adalah Warsiti, Nyamikarin, Siti Sulaimah, Samini, Sri Istiqomah, Sri Ustadzah Ningsih, Siti Muflikatul Nikmah, Ahmad Zigna. Semuanya adalah warga Dusun Dawung, RT 10 RW02.(sam)