Stok Cabai Rawit Menipis

Pedagang cabai tuban

SuaraBanyuurip.com - Ali Imron

Tuban – Sepekan terakhir persediaan atau stok cabai rawit di Pasar Baru Tuban, Jawa Timur menipis. Penyebabnya diduga beberapa kabupaten sentra cabai telah memasuki masa tanam, dan banyak penyakit yang menyebabkan cabai mudah busuk.

Seorang pedagang cabai Pasar Baru Tuban, Rumiatun, membenarkan, jika pasokan cabai rawit di bawah normal. Dampaknya tiga hari terakhir dia hanya mampu menjual cabai kisaran 10 sampai 20 Kilogram (Kg). Padahal normalnya sampai 1 hingga 2 kwintal.

“Harganya pun paling tinggi dibandingkan cabai lainnya mencapai Rp 70 ribu/ Kg,” kata perempuan asal Desa Tegalbang, Kecamatan Palang, Tuban, kepada suarabanyuurip.com, Selasa (27/12/2016).

Tak seperti biasanya, distributor yang kerap memasok cabai di pasar yang terletak di Jalan Gajah Mada Tuban juga sepi. Rata-rata kalau harga tinggi pasokan pun masih cukup, dengan catatan bersamaan panen petani cabai asal Kabupaten Kediri.

Saat ini justru daerah sentra cabai, kabarnya baru masa tanam. Sedangkan untuk petani lokal Tuban sendiri cabainya baru berusia dua bulan bersamaan dengan tanaman jagung.

“Hal ini yang mengganggu kestabilan harga cabai di Tuban,” jelasnya.

Dibandingkan harga cabai jenis lain, menjelang akhir tahun cabai rawit paling tinggi harganya. Untuk cabai kriting harganya stabil Rp 35 ribu/Kg, cabai hijau kecil naik Rp 10 ribu dari Rp 35 ribu menjadi Rp 45 ribu/Kg.

Sedangkan bumbu dapur lainnya serupa tomat turun dari harga Rp 7 ribu menjadi Rp 5 ribu/Kg. Bawang merah turun dari Rp 48 ribu menjadi Rp 30 ribu/Kg. Terakhir bawang putih naik dari harga Rp 32 ribu menjadi Rp 35 ribu/Kg.

Pedagang lainnya, Paijan, juga membenarkan jarang pedagang yang berani menyetok banyak cabai rawit. Meskipun harganya paling tinggi, penyakit cepat busuk yang dikhawatirkan pedagang.

“Saat cuaca tidak menentu saat ini tidak ada cabai yang bertahan lama,” sambungnya.

Menurutnya, lebih baik sehari hanya menjual kisaran 10 sampai 30 Kg dari pada menyetok banyak, dan cepat busuk.

“Mahalnya harga cabai rawit juga menurunkan permintaan konsumen, dari semula membeli 1 Kg kini hanya 1/4 Kg,” tandasnya. (Aim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *