52.000 Paket Konkit untuk Nelayan dan Petani Siap Disalurkan

Paket konkit untuk nelayan dan petani yang disalurkan pemerintah pada tahun 2022 lalu.

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian ESDM akan membagikan sebanyak 52.000 paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) kepada nelayan dan petani pada tahun 2023 ini. Bantuan ini dapat menghemat kebutuhan operasional nelayan dan petani dibanding menggunakan BBM.

Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran telah digulirkan pemerintah sejak tahun 2016 dan untuk Petani Sasaran sejak tahun 2019. Sampai dengan tahun 2022, sudah 115.859 paket konkit nelayan dan 44.448 paket konkit petani yang telah didistribusikan oleh Ditjen Migas melalui penugasan kepada PT Pertamina (Persero) sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang berlaku.

Sementara pada tahun 2023 ini, program Konversi BBM ke BBG kembali dilanjutkan dengan jumlah 52.000 paket. Rinciannya, Nelayan Sasaran sebanyak 13.000 paket yang akan didistribusikan dan dibagikan di 48 Kab/Kota. Sedangkan untuk Petani Sasaran sebanyak 39.000 paket di 69 Kab/Kota.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Laode Sulaeman dalam laporannya mengatakan, Ditjen Migas telag membahas timeline secara rinci dengan PT. Pertamina (Persero) dan PT. Pertamina Patra Niaga.

“Diharapkan pada bulan Oktober 2023 seluruh pendistribusian telah selesai dilaksanakan,” tambahnya.

Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji, mengungkapkan, Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani ini sangat dirasakan manfaatnya karena efisien tau lebih murah dibandingkan menggunakan BBM.

“Kalau saya dengar langsung dari petani dan nelayan, biaya operasional sangat boros kalau dengan BBM. Sebaliknya dengan konkit sangat irit, jadi pasti membantu sekali . Apalagi ada LPG subsidi. Jadi kami merasakannya memang sangat berguna bagi masyarakat karena itu kami tetap pertahankan dan kita seleksi terus siapa yang berhak mendapatkannya. Kita juga harus terus memastikan bahwa yang mendapatkan itu benar-benar berhak mendapatkannya,” ungkap Tutuka.

Pria yang pernah menjabat Kepala PPSDM Migas itu menyampaikan, tantangan yang dihadapi dalam pendistribusian di lapangan terutama ke daera-daerah pelosok.

“Pengiriman ke daerah tidak mudah dan kemudian harus pasti kepada orang yang berhak menerima itu. Untuk itu saya harapkan agar setelah penandatanganan ini dapat segera ditindaklanjuti,” tukas Tutuka.

Sementara mewakili PT. Pertamina (Persero) dan PT. Pertamina Patra Niaga, Direktur Pemasaran Regional PT. Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menegaskan bahwa pihaknya selaku Badan Usaha Milik Pemerintah siap melaksanakan tugas tersebut.

“Program ini manfaatnya untuk masyarakat sangat besar. Kami akan menjalankan ini sebaik-baiknya dengan penuh amanah,” tegasnya.

Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani Sasaran merupakan upaya melakukan diversifikasi energi sebagai pilihan-pilihan yang dapat disediakan kepada masyarakat pengguna energi, khususnya para petani dan nelayan.

Keuntungan dari bahan bakar LPG seperti emisi bahan bakar gas yang rendah akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan. Konversi BBM ke BBG melalui LPG 3 Kg menjadi bentuk perlindungan lingkungan untuk generasi yang akan datang. Konversi BBM ke BBG menjadi bentuk investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *