SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Â Pemerintah Desa (Pemdes) ring 1 Banyuurip, Blok Cepu berharap agar tidak ada lagi kasus keracunan masyarakat saat produksi Blok Cepu nanti dinaikkan dari 165.000 barel per hari (Bph) menjadi 200.000 Bph bahkan hingga 220.000 Bph.
Sebagaimana disampaikan Kepala Desa (Kades) Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Yuntik Rahayu saat rapat teknis perubahan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Rencana Pemantauan Lingkungngan (RKL) – Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) Blok Cepu, di lantai 6 gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Rabu (10/5/2017) lalu.
Dia berharap, dengan adanya peningkatan laju alir rata-rata produksi 185.000 Bph sampai dengan 200.000 Bph diharapkan tidak ada lagi kasus keracunan di tingkat masyarakat.
“Kami berharap, tidak ada lagi kasus keracunan seperti sebelum-sebelumnya,” ujar Yuntik.
Selain itu, kata Kades ring 1 Banyuurip ini meminta, ketegasan dari operator Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) terkait dengan kelanjutan kompensasi berupa beras, karena sampai saat ini masyarakat masih menunggu hal tersebut.
“Mohon ini diperhatikan,” imbuhnya.
Untuk program corporate social responsibility (CSR), Yuntik berharap ada tambahan dari EMCL dua kali lipat dari sebelumnya.
Pihaknya meminta agar program CSR benar-benar memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Program yang diberikan tersebut bisa membuat masyarakat menjadi mandiri.
Menanggapi hal tersebut, Vice President Public and Government ExxonMobil Indonesia, Erwin Maryoto, mengaku, akan meningkatkan program tanggung jawab sosial perusahaan dengan berkoordinasi bersama kepala desa ring 1.
Sedangkan untuk kompensasi, tidak akan diberikan pada kondisi normal. Dan saat ini Blok Cepu dalam keadaan normal. Kecuali jika memang dalam kondisi luar biasa atau ada dampak luar biasa karena kondisi yang abnormal.
“Karena secara aturan yang boleh diberikan adalah program, nanti kita akan tentukan kondisi luar biasa itu kriterianya bagaimana,” pungkasnya.(rien)