SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban – Lebih dari 40 siswa SDN Kumpulrejo II, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sekitar pukul 11:15 WIB muntah diduga setelah makan jajan terang bulan di depan sekolah. Seketika itu puluhan siswa mulai kelas 1-6 langsung dilarikan ke Puskesmas Parengan.
“Baru sekali ini makan terang bulan langsung mual,” ujar siswa kelas 6, Tegar (10), kepada suarabanyuurip.com, ketika ditemui di kediamannya, Selasa (19/9/2017).
Bocah berkulit sawo matang ini merasakan perutnya panas. Saat diajak bicara, Tegar masih terbata-bata. Pandangan matanya nampak kosong, pertanda dia belum pulih betul.
“Tadi dikasih obat saat di puskesmas,” imbuhnya.
Ibu Tegar, Jiah (50) mengkhawatirkan ksehatan anak bungsunya. Sebenarnya sejak lama anaknya diminta tidak beli terang bulan, tapi tak menghiraukannya.
“Kalau dinasehati gak nurut ya gini akibatnya,” imbuh Jiah sambil mengelus kepala anaknya.
Dia berpesan agar anaknya kalau lapar pulang ke rumah, karena hanya berjarak 20 meter. Lebih baik membawa bekal sendiri, daripada membuat orang tua panik.
Disinggung identitas penjual terang bulan, Jiah enggan terbuka. Intinya baru pertama kali ini jajanan tersebut disinyalir meracuni anak SD.
“Sebelumnya baik-baik saja ndak pernah ada yang ngeluh mual,” tegasnya.
Ditemui terpisah, penjaga SDN Kumpulrejo II, Jaswadi membenarkan adanya insiden keracunan anak-anak SD. Jajanan terang bulan banyak disukai siswa, dan telah lama dijual di depan SD setempat.
“Waktu istirahat banyak siswa yang mual dan muntah,” tambahnya.
Data yang dihimpun dari Mapolsek Parengan, jumlah siswa yang keracunan mencapai 27 anak. Sebanyak 20 siswa pulang lebih awal, dan tujuh sisanya perlu mendapat perawatan lebih.
“Sekitar pukul 13:15 WIB semua korban sudah diantarkan pulang ke rumahnya menggunakan mobil polisi,” tutur Kapolsek Parengan, AKP Basir.
Untuk penjual jajan terang bulan, Kapolsek Basir telah memberikan status Daftar Pencarian Orang (DPO). Melalui Babhinkamtibmas, oknum tersebut terus dicari. Kebetulan merupakan warga Kumpulrejo juga.
“Kami masih menyelediki dugaan kasus ini,” pungkasnya.(Aim)