Ragam Kegiatan Akan Meriahkan Festival Geopark Bojonegoro Ke 2 di Wonocolo

Sejumlah Kegiatan Akan Meriahkan Festival Geopark Bojonegoro Ke 2 di Wonocolo

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Festival Geopark Bojonegoro ke 2, akan diselenggarakan Minggu (8/12/2019), di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Dipilihnya Desa Wonocolo karena wilayah ini merupakan salah satu kawasan geopark Bojonegoro yang telah mendapatkan sertifikat geopark nasional sebagai kawasan cagar alam geologi dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2017 lalu.

Festival kali ini akan berlangsung lebih meriah. Banyak kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Festival Geopark Bojonegoro. Event tahunan ini akan dibuka Bupati, Anna Muawanah di dampingi Wakil Bupati Budi Irawanto, Sekretaris Daerah Nurul Azizah, pejabat Muspida dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Amir Syahid, menjelaskan ada sejumlah kegiatan yang akan diselenggarakan untuk memeriahkan Festival Geopark ke 2 ini mulai pagi hingga malam hari. Yakni jalan santai dan tari jaranan cilik, atraksi sapta pesona, senam massal SKJ 2018, drama tari mluntur lantung, dan sisir destinasi wisata dengan naik Jeep.
Kemudian, pagelaran reog, sandur, tari, karawitan, gelar seni kentrung, dan langen tayub.

“Event sebagai promosi sekaligus menarik wisatawan untuk pinarak di Bojonegoro. Karena di sini banyak objek wisata indah yang bisa dinikmati,” tegasnya.

Kepala Bagian Sumber Daya Mineral Bojonegoro, Darmawan menambahkan, Geopark Bojonegoro merupakan salah satu geopark nasional. Kawasan geopark Bojonegoro ini resmi memperoleh sertifikat geopark nasional sebagai kawasan cagar alam geologi dari Badan Geologi, Kementerian ESDM pada 2017 lalu. Dengan areal seluas 23 kilometer persegi dan dihuni 1.400 jiwa, Kawasan Geopark Bojonegoro menjanjikan wisata alam khususnya berupa hamparan minyak yang menyatu dengan kebudayaan setempat.

Selain hamparan minyak, masih ada destinasi wisata yang juga tersebar di Kawasan Geopark Bojonegoro. Di antaranya, struktur “Antiklin” Kawengan bagian puncak antiklin, bagian sayap kanan dan sebagian sayap kiri, semuanya di Kecamatan Kedewan.

Geopark lainnya yang dimiliki Bojonegoro adalah Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Dung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, dan lokasi temuan fosil gigi hiu purba di Desa Jono, Kecamatan Temayang.

Selain banyak dikunjungi wisatawan, lanjut Darmawan, selama ini kawasan Geopark Bojonegoro juga kerap dijadikan sebagai laboratorium alam oleh perguruan tinggi ternama dengan belajar langsung. Mereka biasanya akan terkonsentrasi di kawasan hamparan minyak. Di kawasan ini, terdapat sejumlah titik yang kerap dikunjungi seperti pertambangan minyak yang telah dikelola selama 110 tahun.

Ada pula keunikan lain geologi yang berada di kawasan ini adalah batuan reservoar penghasil minyak bumi pada kedalaman rata-rata +100 meter di bawah permukaan tanah (kedalaman reservoir berada diatas permukaan air laut).

“Ini membuktikan bahwa minyak bumi di Wonocolo merupakan reservoar terdangkal di Indonesia bahkan dunia. Di sini, terdapat 700 sumur minyak yang 200 sumur di antaranya ditambang secara tradisional,” tandasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *