Pertanian Jadi Alternatif, Wabup Budi Irawanto Kunjungi Petani Cabai dan Semangka

23046

SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko

Bojonegoro – Guna menumbuhkan semangat pertanian ditingkat desa, Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Drs. H. Budi Irawanto, M.Pd meninjau lahan petani Cabai dan Semangka di Desa Ngeper, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (03/08/2021).

Mengingat pandemi Covid-19 telah menyebabkan terganggunya kegiatan perekonomian disemua lini usaha. Sehingga pertanian bisa menjadi alternatif dalam situasi ini.

“Kunjungan ini upaya untuk pembangunan pertanian di kawasan pedesaan. Lahan, potensi desa adalah basis ekonomi lokal pedesaan yang bisa menyerap tenaga kerja lokal. Saat ini disadari atau tidak bahwa pertanian menjadi faktor utama sebagai penyangga di masa pandemi Covid-19,” ujar Wabup Budi Irawanto.

Pria yang akrab disapa Mas Wawan ini menjelaskan, dengan memaksimalkan lahan pertanian dan menggali potensi yang bisa panen. Maka, pertanian sebagai alternatif perekonomian di desa dan menjadi kemandirian ekonomi daerah.

“Selain itu, bertujuan menjaga ketahanan pangan lokal, agar masyarakat dapat menikmati hasil panen dari pangan lokal dengan harga yang terjangkau,” ucapnya.

Wabup mengatakan, bahwa di Jawa Timur, Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu andalan di sektor pangan. Apalagi Bojonegoro terkenal sebagai lumbung pangan melalui sektor pertanian. Sehingga dapat diandalkan dalam menampung stok pangan di Jawa Timur, bahkan nasional disaat pandemi.

Namun menurut Mas Wawan, hal itu tidak bisa dilakukan sendiri perlu kerjasama semua pihak agar pertanian bisa berjalan maksimal, karena dalam kondisi seperti ini banyak petani yang ragu untuk memulai.

“Jadi perlu kolaborasi antara pemodal dan petani,” tandasnya.

Pihaknya berharap, pertanian Cabai dan Semangka di Desa Ngeper bisa menjadi contoh desa lain. Selain bisa menyerap tenaga kerja juga dapat menumbuhkan ekonomi ditingkat desa dan menjadi kemandirian ekonomi ditingkat daerah.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Bojonegoro pada kondisi saat ini untuk tetap mematuhi protokol Covid-19 dan selalu menjaga jarak, mencuci tangan dan tak lupa memakai masker.

Sementara itu, Arif Saifudin (43) salah satu petani lombok atau cabai Desa Ngeper mengatakan, saat ini pertanian tidak begitu terdampak pandemi, karena untuk memenuhi kebutuhan wilayah Bojonegoro saja masih kurang.

Pada tahun ini pihaknya menggarap lahan seluas 2,5 hektare yang terbagi dua tanaman, yakni cabai dan semangka.

“Modal perkiraan mencapai Rp. 100 juta dan saat panen kondisi saat ini bisa mencapai 70 samapai 100 persen,” ucap Arif Saifudin.

Menurutnya, lahan pertanian seluas setengah hektar bisa mempekerjakan 30 orang. Tentunya ini bisa menyerap tenaga kerja lokal apalagi kondisi pandemi saat ini.

“Ini mungkin bisa menjadi salah satu solusi di tingkat desa,” pungkasnya.(sam)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *