SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Anjloknya harga cabai di tingkat petani mengundang keprihatinan unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Diantaranya Wakil Ketua I DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto.
Sebagai bentuk kepeduliannya, Sukur Priyanto, memborong cabai dari sebagian petani di Kecamatan Sukosewu dengan harga normal.
“Saya prihatin dan kasihan kepada para petani. Dengan anjloknya harga cabai yang sempat menyentuh titik terendah, yaitu sekira Rp. 3.500 per Kilogramnya dalam kurun waktu dua minggu belakangan ini,” kata Sukur Priyanto, kepada SuaraBanyuurip.com, usai membeli cabai dari petani, Rabu (01/09/2021) sore.
Aksi membeli cabai ratusan kilogram dari petani seputar Kecamatan Sukosewu tersebut, kata Sukur, sebagai bentuk kepeduliannya atas penderitaan rakyat yang bermata pencaharian sebagai petani cabai. Dimana harga cabai jatuh jauh di bawah harga yang bisa menutup ongkos produksi.
“Mungkin yang saya lakukan ini tidak seberapa, tetapi setidaknya bisa mengurangi keprihatinan dari para petani,” ungkapnya.
Menurut Sukur, pemerintah harus hadir dan berupaya semaksimal mungkin memangkas biaya produksi kedepan. Sedang untuk persoalan saat ini, diharapkan juga campur tangan pemerintah maupun swasta bisa turut membantu agar cabai bisa terserap oleh pasar secara baik.
“Karena cabai ini, cuma bisa bertahan kurang lebih empat sampai lima hari dalam kualitas baik. Mungkin diperlukan serapan pasar secara khusus,” tandasnya.
Sementara, Yatmin, salah satu petani pengelola tanaman cabai di Desa/Kecamatan Sukosewu mengaku, cabai merah jenis varietas imola miliknya dibeli dengan harga lebih tinggi dari harga yang jatuh pada hari ini.
“Alhamdulillah, dibeli Pak Sukur dengan harga lebih tinggi,” ujarnya.
Pantauan SuaraBanyuurip.com, ratusan kilogram cabai yang dibeli Sukur dari para petani cabai itu selanjutnya dibagikan secara gratis kepada para warga yang membutuhkan. Khususnya seputar Desa Sukosewu sampai Desa Kalicilik.(fin)
