SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Manajemen lama Persibo Bojonegoro menganggap kekeliruan jersey tanding adalah sebuah kelalaian. Hal ini, menanggapi hukuman Persibo kalah 0-3 atas Mitra Surabaya pada laga 32 besar. Sebab, pemain Persibo Bojonegoro keliru menggunakan jersey.
“Saya baru kali ini mengetahui pemain Persibo Bojonegoro keliru menggunakan jersey. Sebab, selama saya memegang Persibo belum pernah sampai salah kostum,” kata Manajer Persibo Bojonegoro 2011-2017 Muhammad Nur Yahya.
Dia mengatakan, saat mempersiapkan pertandingan jersey pemain harus sudah tertata rapi dengan nomor urut di atas. Juga, sebelum masuk lapangan harus ada pengecekan ulang jersey agar tidak terjadi kekeliruan.
“Ya, kostum harus sudah tertata rapi jadi pemain tinggal ambil. Dan di babak kedua pun juga begitu sebelum bermain harus dicek ulang,” jelasnya, Rabu (8/12/2021).
Sebab, manajemen Persibo harus berhati-hati karena jika melakukan kesalahan meskipun itu kecil di mata PSSI akan dianggap besar. Dia mengatakan, hukuman Asprov PSSI Jatim, Persibo kalah 0-3 atas Mitra Surabaya pada laga 32 besar karena keliru jersey itu adalah keteledoran manajemen.
Yahya menjelaskan, tugas untuk menyiapkan segala keperluan pertandingan bagi pemain termasuk jersey biasanya dikerjakan oleh kit man klub. Jadi, pada hari pertandingan, kit man akan menyiapkan perlengakapan para pemain termasuk menata rapi jersey di ruang ganti.
“Itu agar tidak terjadi kekeliruan kostum,” jelasnya kepada suarabanyuurip.com.
Dia menambahkan, meski keliru, seharusnya PSSI Jatim juga harus membina Persibo Bojonegoro dan bukan mematikan langkah.
“Sebab, Persibo masih berada di liga amatir jadi harus dibina bukan dimatikan saat terjadi kekeliruan,” tambahnya.
Sementara itu, CEO Persibo Bojonegoro Abdullah Umar, menjelaskan, kronologi jersey tertukar yakni terjadi saat babak pertama Ichsanul Amal Zardan Aroby (Oby) menggunakan jersey nomor 16 dan Muhammad Amar Fadzillah dengan nomor punggung 26.
“Persibo sudah unggul 1-0 atas Mitra Surabaya dan istirahat babak pertama. Pemain mendapat evaluasi dari pelatih dan rata-rata melepas kaos karena kepanasan main siang,†jelas Umar.
Selain itu, pemain juga bersih-bersih mengelap keringat sebelum memakai jersey untuk masuk ke lapangan menjalani babak kedua. Saat itulah, jersey Obi dan Amar tertukar.
“Kalau sengaja, harusnya beserta celananya. Ini hanya kaos saja yang tertukar dan sulit membedakan jika tidak teliti, karena di punggung hanya nomor saja tidak ada namanya,†katanya.
Di sela-sela babak kedua, official Persibo menyadari ada jersey tertukar. Segera mereka melapor ke perangkat pertandingan di pinggir lapangan.
“Kami yang melapor lho ya. Katanya perangkat pertandingan tidak masalah, kalau mau mengganti cari yang bukan 2 pemain itu (Oby dan Amar),†lanjut Umar.(jk)