SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Meivirda Aulia sudah lama memiliki keinginan menulis, namun baru ketika mengikuti seminar literasi di kampusnya belum lama ini, keinginannya menggebu-gebu. Kini, berkat ketekunannya ia berhasil menulis buku yang ditulis sendiri serta satu buku antologi puisi.
Buku karyanya berjudul ’18 Tahun Bersama Ibu’ sudah dicetak sebanyak dua kali. Buku itu memiliki 7 part judul dengan ketebalan 80 halaman yang mengisahkan kepergian ibu.
Ia menulis buku ini berawal saat ditinggal pergi ibunya untuk selamanya. Namun, meski Meivirda Aulia waktu itu merasa sangat sedih, ia mencurahkan kesedihannya ke dalam bentuk tulisan.
“Karena saya sudah terbiasa mencurahkan isi hati melalui tulisan. Alhamdulillaah saat menulis diberikan kemudahan dengan waktu 1 bulan tepatnya Oktober 2021n selesai. Dan muncul keberanian untuk menerbitkan,” kata mahasiswa STAI Attanwir itu.
Buku karya Meivirda Aulia memang terinspirasi dari kisah hidupnya sendiri. Yakni bercerita tentang kisah-kisah indah bersama sang ibu tercinta. Karena itu, ia memilih judul ’18 Tahun Bersama Ibu’ berdasarkan kisah nyata.
“Ya, buku ini berisi tentang kisah indah bersama ibu hingga saya berusia 18 tahun,” kata perempuan asal Desa Banjaranyar, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur itu.
Di balik cerita bukunya yang menarik, Meivirda tentu pernah melalui kesulitan saat menulis buku ini. Misalnya tulisan yang mengandung kesedihan ia sangat susah mengontrol emosi sehingga kehilangan ide.
“Akan tetapi ketika saya sulit menemukan inspirasi, saya lebih memilih mencari suasana baru bahkan sunyi,” jelasnya, Rabu (26/1/2022).
Dalam meningkatkan keahliannya menulis, ia juga mengikuti berbagai event yang digelar secar online oleh beberapa komunitas penulis. Sebab, menurutnya output dari mengikuti kegiatan seperti itu bisa menambah dan mengasah keterampilan menulis.
“Saya juga selalu mencari pengetahuan baru melalui membaca buku. Dan membaca tulisan-tulisan di media sosial Instragram dan Facebook yang saya temui,” katanya.
Selain menulis buku ini, ia juga pernah menulis buku antologi puisi yakni berjudul Tanpamu! Aku Merindu.
Dia berharap kedepan agar selalu bisa terus berkarya dan bermanfaat bagi orang sekitar. Dan selalu terus bisa mengalirkan karya-karya tulis yg menginspirasi dan tidak merugikan orang lain.(jk)