SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno
Blora – Kebocoran pipa Pertamina EP Field Cepu mengakibatkan minyak mentah meluber dan mencemari lahan pertanian garapan warga Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Akibatnya, warga terpaksa memanen padi yang semestinya 10 hari lagi baru masuk masa panen.
“Kalau tidak segera dipanen, tanaman bisa mati. Rasa berasnya pun juga nanti pasti tidak enak,†ungkap Jumari (67) warga Desa Pojokwatu, Rabu (16/3/2022).
Dia menjelaskan, terpaksa mulai melakukan panen lebih awal, Selasa (15/3/2022). Begitu mendengar ada pipa bocor dia langsung ke sawah untuk memanen padi. Pagi, Rabu (16/3/2022) dilanjutkan memotong padi.
“Kemarin belum masuk sawah. Tidak lama kemudian, minyak bercampur mulai masuk sawah,†jelasnya.
Saat ditemui di area persawahannya, kakek yang memiliki 7 orang cucu ini, mengaku 3 petak sawahnya terdampak luberan minyak. Hasil dari panen itu, dia taksir sekira 5 kwital.
“Lainnya aman. Tidak tahu persis berapa luas lahannya,†kata dia.
Disampaikanya, bahwa lahan yang dia garap adalah lahan bengkok desa setempat.
“Ini bengkok kamituwo (Kepala Dusun),†ujarnya.
Ia mengaku sudah didatangi petugas yang mengabarkan akan memberi ganti rugi kepada petani.
“Katanya nanti mau diganti. Tapi tidak tahu besarannya,†ucapnya.
Bahkan ia juga sudah menyerahkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke pihak desa.
“Desa nanti yang ngurusi. Harapannya ya, bisa dapat ganti,†harapnya.
Sementara terkait pengolahan lahan, lanjut Jumari, akan sedikit mengalami kesulitan. Sebab, harus ada perlakun khusus. Supaya lahan bisa ditanami kembali.
“Sawah harus direndam dalam waktu tertentu. Baru kemudian air dibuang. Dilakukan sampai bisa dipastikan bahwa sawah bisa ditanami lagi,†jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pojokwatu Atok Setyo Utomo, menyampaikan, bahwa sudah ada koordinasi dari pihak Pertamina EP Field Cepu terkait warga terdampak.
“Nanti yang kena dampak kebocoran pipa, akan ada ganti rugi,†jelasnya.
Terpisah, Senior Officer Relation and CID Pertamina EP Zona 11, Ahmad Setiadi, terkait komitmen dari Pertamina EP atas lahan terdapak, masih dilakukan koordinasi dengan pihak terkait.
“Sudah koordinasi dengan kades dan kecamatan untuk kondisi lapangan,†ungkapnya.(ams)