Pertamina EP Cepu Field Pastikan Penuntasan Penanganan Kebocoran Pipa Minyak

24710

SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno

Blora – Pertamina EP Cepu Field terus berupaya menyelesaikan dampak rembesan pipa distribusi minyak mentah yang terjadi di Desa Pojok Watu, Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Selasa (15/3/2022) kemarin. Hari ini tim masih melakukan pemantauan pipa yang telah diperbaiki serta saluran pipa lainnya untuk memastikan tidak ada lagi rembesan.

Field Manager PEP Cepu Field, Agung Wibowo, mengatakan sesaat setelah terindikasi adanya retakan pipa, dilakukan penghentian pemompaan dan penutupan block valve pada jalur pipa MOS Menggung sehingga aliran fluida seketika dapat dihentikan. Retakan pipa telah ditutup dengan pemasangan klem Selasa malam.

Sementara hari ini, Rabu (16/3/2022), lanjut Agung, tim masih melakukan pemantauan pipa yang telah diperbaiki serta saluran pipa lainnya untuk memastikan tidak ada lagi rembesan.

“Tim berfokus pada pengecekan pipa yang sudah diperbaiki dan juga melakukan kegiatan pembersihan di sekitar area kejadian. Untuk aliran anak sungai dari awal sudah dilakukan penyekatan menggunakan _oilboom_ untuk mempermudah penyedotan menggunakan _vacuum truck_,” jelas Agung Rabu (16/3/2022).

Pertamina EP Cepu Field juga melakukan pembersihan pada aliran parit di sekitar area. Kegiatan pembersihan ditargetkan tuntas pada hari ini.

“Semoga cuaca mendukung sehingga semua ceceran minyak dapat dibersihkan,” tambah Agung.

Dalam melakukan penanganan insiden, Pertamina EP Cepu Field melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan  selalu mengedepankan aspek keselamatan manusia, keamanan dan lingkungan.

Menurut penuturan warga sekitar, kebocoran pipa minyak mentah terjadi sekira pukul 15.00 WIB bersamaan hujan deras, sehingga memunculkan bau menyengat. Setelah hujan reda, warga kemudian melakukan pengecekan, dan ternyata benar. Minyak meluber melalui saluran air (drainase) hiingga mengalir ke sungai kecil.

Kemudian warga berbondong-bondong memanfaatkan kesempatan itu untuk mengais minyak mentah yang sepanjang aliran drainase. Minyak tersebut dimasukkan ke dalam jeriken maupun botol-botol kecil.

“Tahunya tadi jam setengah lima. Tapi kata warga sekitar tadi sudah tercium sejak sebelum hujan. Jam 3 an sore,” ungkap Suntari pedagang di tepi jalan nasional.(ams)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *