SuaraBanyuurip.com -Â Ahmad Sampurno
Bojonegoro – Korban keracunan massal diduga akibat memakan nasi hajatan di Desa Sekaran, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang terjadi pada Sabtu (28/5/2022) kemarin, tidak hanya berjumlah 89 orang. Berdasarkan data di Pusat Kesehatan Pembantu (Pustu) setempat mencapai 105 orang.
“Jumlah itu berdasarkan catatan pemeriksaan warga yang datang ke sini,” kata Petugas Kesehatan di Pustu Sekaran Siti Endah, Sabtu (28/5/2022) malam kemarin.
Dia menjelaskan, 105 warga yang memeriksakan diri ke Pustu mengalami gejala sama yakni mual, pusing dan diare.
“Setelah diperiksa dan diberi obat, pasien bisa pulang,†ujar Siti Endah.
Dari 105 warga tersebut, kata dia, terdapat satu anak berusia 5 tahun dengan gejala ringan.
“Setelah periksa langusung dibawa pulang,†ucapnya.
Siti Endah mengungkapkan warga mulai berdatangan ke Pustu Sabtu malam sekira pukul 18.00 Wib, usai salat Magrib.
“Warga mulai banyak dan membludak,†ucapnya.
Akibat keracunan massal teraebut sebanyak 5 warga terpaksa harus menjalani rawat inap di Puskesmas Kasiman karena mengalami gejala cukup parah. Mereka adalah Muntiah Dwi Wahyuni (52), Samar (67), Rubiani (52), Harnik (43) dan Gita (24). Semuanya warga Sekaran.
Peristiwa tersebut sekarang dalam penyelidikan Polres Bojonegoro. Satreskrim telah datang ke rumah Wd (41), warga Sekaran yang menggelar hajatan untuk melakukan olah kejadian perkara (TKP). Dugaan sementara penyebab keracunan berasal paket nasi berkat (hajatan) yang dibagikan kepada warga.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti. Yakni berupa nasi berkat dan sepaketnya yang diolah sendiri, dan kemasan minyak goreng. Paket nasi berkat telah dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim.
“Untuk pemilik hajatan kami mintai keterangan. Juga saksi dari kepala desa sendiri dan korban,†tegas Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Girindra Wardana Ramadhani saat di rumah pemilik hajatan kepada suarabanyuurip.com, Sabtu malam kemarin.(ams)
