2.821 Rumah Tangga di Bojonegoro Bakal Dapat Bantuan Pasang Baru Listrik

Sebanyak 2.821 sambungan rumah tangga yang tersebar di 16 kecamatan di Bojonegoro, Jawa Timur akan menerima bantuan pasang baru dari Kementerian ESDM.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Sebanyak 2.821 sambungan rumah tangga yang tersebar di 16 kecamatan di Bojonegoro, Jawa Timur akan menerima bantuan pasang baru listrik (BPBL) dari Kementerian ESDM. Untuk kuota BPBL itu se-Jawa Timur sebanyak 18.022 rumah tangga tidak mampu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari mengatakan, pihaknya menargetkan 80.000 rumah tangga di Indonesia akan mendapatkan sambungan listrik gratis dari pemerintah pada tahun 2022.

“Peresmian dan penyalaan pertama program BPBL di Desa Samberan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dilakukan hari ini,” katanya, Sabtu (15/10/2022).

Ida mengatakan Kabupaten Bojonegoro akan mendapatkan 2.821 sambungan rumah tangga yang tersebar di 16 kecamatan. Data penerima manfaat BPBL ini berasal dari anggota Komisi VII DPR RI sebagai mitra pemerintah.

“Untuk itu mengapresiasi dukungan Ratna Juwita Sari, anggota Komisi VII DPR RI yang telah memperjuangkan penerima manfaat program BPBL untuk Kabupaten Bojonegoro dan Tuban,” katanya.

Anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita Sari yang hadir dalam acara peresmian tersebut menyampaikan Apresiasi kepada Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) atas pelaksanaan program BPBL bagi masyarakat tidak mampu.

“Pogram ini adalah salah satu cara ia dan rekan-rekan di DPR RI memperjuangkan apa yang menjadi kesulitan masyarakat selama ini. Sinergi ini tolong bisa kita jaga untuk mensejahterakan masyarakat di Indonesia,” katanya.

General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur Lasiran mengatakan, PLN bersama dengan mitra kerja akan bergandengan tangan, bersinergi, berkolaborasi dan melangkah bersama melaksanakan program BPBL yang ditugaskan Kementerian ESDM kepada PLN.

“Program BPBL ini menjadi bukti komitmen PLN untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dan listrik untuk kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya.

Dia mengatakan, ada dua rumah tangga di Desa Samberan yang menerima manfaat BPBL. Rumah pertama adalah milik Budiman (50) yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta.

“Penerima manfaat kedua rumah Suminto (44) yang sehari-hari bekerja sebagai pekebun,” katanya.

Siti Marwiah, istri Suminto penerima bantuan mengungkapkan rasa syukurnya karena keluarganya tidak harus menyalur listrik lagi dari rumah lain. Ia menyatakan sebelumnya ia harus menyalur listrik dari orang tuanya.

“Terima kasih, saya merasa senang mendapat listrik sendiri, sekarang tidak menyalur lagi,” ujar Siti.

Untuk dikerahui, kebijakan BPBL ini tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Bantuan Pasang Baru Listrik Bagi Rumah Tangga Tidak Mampu yang ditandatangani Arifin Tasrif pada 21 Januari 2022. Dalam peraturan ini juga diatur para penerima bantuan BPBL merupakan rumah tangga yang belum tercatat sebagai pelanggan PT PLN (Persero) dan berdomisili di daerah yang telah tersedia jaringan tenaga listrik tegangan rendah PT PLN (Persero) tanpa dilakukan perluasan jaringan.

Selain itu, penerima juga harus sudah terdaftar dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ditetapkan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial, berdomisili di daerah 3T, dan/atau berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat layak menerima BPBL(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *