Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Jawa Timur, Budi Irawanto, tiba-tiba hadir dalam acara launching Damisda (Data Mandiri Kemiskinan Daerah) meski mengaku tak diundang. Namun begitu, politisi PDI-Perjuangan ini mendapat kesempatan memberikan sambutan di ruang Angling Dharmo, Kamis (10/11/2022).
“Meski tadi narasumber mengakui saya adalah Ketua TKPK atau Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten, tetapi dalam acara ini bisa dikatakan saya ini tamu tak diundang. Karena tidak ada undangan untuk saya,” kata Wabup yang akrab disapa Mas Wawan membuka sambutannya.
Hal tersebut dia sampaikan agar tidak ada kesalahpahaman. Setelah itu, Mas Wawan menyelipkan auto kritik perihal data kemiskinan di Bojonegoro kepada seluruh perangkat daerah terkait.
“Perlu saya sampaikan, Bapak Ibu perangkat daerah ini terkadang tidak ada keberanian untuk menyampaikan data yang sebenarnya. Data yang asli kadang kalah dengan datanya THL atau Tenaga Harian Lepas. Saya mohon, kesampingkan kepentingan pribadi. Jangan semuanya dipolitisir,” ujarnya.
Estimasi penduduk miskin di Bojonegoro masih 22.430 jiwa.
© 2022 suarabanyuurip.com/Arifin Jauhari
Kebenaran data kemiskinan juga disinggung oleh mantan anggota DPRD ini. Menurutnya, data yang benar diperlukan sebagai instrospeksi agar tepat sasaran dalam menjalankan program pengentasan kemiskinan.
“Data yang ada sekarang ini kadang tidak sinkron dengan data BPS. Jangan malah dilawan atau ditentang dengan data internal. Kadang tidak sesuai dengan yang ada di lapangan,” tandasnya.
Wabup berkeyakinan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Bojonegoro mampu mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem. Dengan catatan mampu mencermati paparan yang disampaikan oleh para narasumber.
“Saya yakin kita mampu menurunkan kemiskinan. Kita punya anggaran yang besar, bisa untuk kegiatan pengentasan kemiskinan,” tegasnya.
Sebelum itu, salah satu dari tiga narasumber yang dihadirkan, yaitu, Unit Advokasi Daerah Tim Percepatan Penanggulangan Kemsikinan (TP2NK) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia, Edi Safrijal, memaparkan perihal percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam pemaparannya, Edi menjelaskan tentang arahan Presiden Joko Widodo mengenai strategi percepatan pengentasan kemiskinan yang disampaikan dalam rapat terbatas pada 4 Maret 2020. Disampaikan agar memenuhi target 0% kemiskinan ekstrem pada 2024.
Serta rapat terbatas pada 21 Juli 2021 perihal strategi penanggulangan kemiskinan kronis. Diantara arahannya, pertajam basis data untuk ketepatan target dan upaya percepatan, serta pelibatan sektor swasta untuk berperan sebagai off taker produk kelompok miskin ekstrem.
“Estimasi penduduk miskin ekstrem di Bojonegoro tahun 2022 sebanyak 22.430 jiwa atau sebesar 1,78%. Tapi kami yakin, Bojonegoro mampu 0% penduduk miskin ekstrem pada 2023,” paparnya.(fin)