Informasi Kredibel Penting untuk Kalangan Pelajar

Seorang jurnalis dari Ronggolawe Press Solidarity Tuban tengah menyampaikan materi tentang Fotografi kepada peserta workshop di SMAN Soko, Kabupaten Tuban, Jatim, Kamis (24/11/2022). (Suarabanyuurip.com/ist)

Suarabanyuurip.com – Teguh Budi Utomo

Tuban – Diera banjir informasi di dunia digital sangat diperlukan pemahaman literasi yang cukup bagi kalangan pelajar. Melalui cara itu mereka tak akan menelan mentah-mentah semua informasi, dan bisa menemukan artikel yang kredibel sesuai kebutuhannya.

Demikian penegasan Ketua Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban, Khoirul Huda, saat pembukaan workshop Pendidikan Literasi Informasi dan Konten Digital di SMAN Soko, Kabupaten Tuban, Jatim, Kamis (24/11/2022).

Pelatihan dengan pemateri dari kalangan Jurnalis yang tergabung dalam RPS itu diikuti sekitar 31 siswa. Mereka dari SMAN Soko, SMK Terpadu Tarbiyatut Thullab, dan SMK Al Mustawah, Prambon Tergayang, semuanya berada di wilayah Kecamatan Soko.

Dalam kegiatan tersebut RPS didukung SKK Migas, dan Pertamina Hulu Energy (PHE) Tuban East Java (TEJ). Termasuk juga disupport Cabang Dinas Pendidikan SMA/SMK Provinsi Jatim di Tuban, dan Kantor Kemenag Tuban.

Khoirul Huda menambahkan, tujuan RPS dalam rangkaian workshop untuk kalangan pelajar, karena dua hari sebelumnya digelar kegiatan serupa di SMK Mambail Futuh, Jenu, Tuban, diantaranya agar para siswa memahami, dan mengenal cara kerja wartawan.

“Kami berharap pelajar juga mengerti bagaimana kinerja jurnalis dalam mengolah informasi yang kredibel, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap alumni UIN Sunan Ampel Surabaya.

Baca Juga :   Kunjungi Unugiri, Mensesneg Pratikno Dorong Bangun Pusat Inkubasi Bisnis Mahasiswa

Pada bagian lain, penyuka musik klasik besutan Beethoven itu menambahkan, banyaknya konten di media sosial perlu disikapi dengan baik oleh pelajar. Melalui workshop dari RPS diharapkan mereka mampu memilih, dan menyaring konten positif.

Sebagai bagian tugas dan fungsi pers di bidang edukasi yang diamanatkan UU 40 tahun 1999 tentang Pers, tambah Huda, pasca kegiatan ini diharapkan peserta ada keinginan mengelola media sekolah. Terhadap hal itu RPS siap kolaborasi, dan mendampinginya.

“Kami berterimakasih kepada SKK Migas dan Pertamina Hulu Energy TEJ yang telah menyupport acara yang sarat edukasi ini,” pungkas jurnalis media Bhirawa yang berbasis di Surabaya tersebut.

Sedangkan Humas dan CSR PHE TEJ Tuban, M Ulin Najah, menjelaskan, pihaknya sebagai salah satu operator Migas di wilayah kerja Blok Tuban mendukung program-program positif. Salah satunya adalah kegiatan yang digelar RPS Tuban.

“Kehadiran PHE TEJ untuk mendukung program RPS yang bagus untuk mendidik, dan memberikan literasi informasi kepada pelajar khususnya di Kecamatan Soko,” jelas Ulin.

Sinergi antara institusi pendidikan, media, dan perusahaan ini diharapkan bisa berjalan secara berkelanjutan. Agar dampaknya semakin besar untuk masyarakat. Besar harapan PHE TEJ, bahwa kegiatan perusahaan selain mendapat dukungan masyarakat sekitar operasi, juga terus memberikan kontribusi Pendidikan bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga :   Gelar Baca Bareng di Media Online SBU

Sedangkan perwakilan Kepala Cabang Dinas Pendidikan SMA/SMK Pemprov Jatim di Tuban, Mustofa, menilai, pelatihan ini harus dimaksimalkan oleh peserta karena kesempatan emas bisa mengikuti pembelajaran di luar kelas.

“Kami dari Cabang Dinas Pendidikan berterimakasih kepada RPS, PHE TEJ, dan SMAN 1 Soko yang berkolaborasi untuk melatih anak-anak mendapat ketrampilan literasi yang tidak didapat di kelas,” kata Mustofa.

Para peserta diharapkan mampu mengembangkan dari apa yang diperoleh dalam kegiatan workshop. Diantara tantangan di sekolah, adalah kesulitan melakukan pekerjaan menulis, siswa biasanya lebih suka saat diminta bercerita. Masih jarang sekolah yang memiliki karya tulis.

Mustofa berpesan kepada peserta, agar mengoptimalkan ilmu yang disampaikan pemateri. Selain ilmu, peserta juga diharapkan mengedepankan etika saat menulis berita. Konfirmasi harus dilakukan agar yang disampaikan ke publik itu fakta, dan berdasarkan realita.

“Ini menjadi penting, oleh karena itu anak-anak harus serius dan setelah pelatihan harus belajar membuat berita. Agar tidak sekedar berlatih, tapi juga ada tindaklanjutnya,” ujar Mustofa.

Beberapa materi yang disampaikan para jurnalis, diantaranya, literasi informasi, teknik memproduksi konten untuk warganet, dan juga literasi jurnalistik. (tbu)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *