KH Ahsan Ghozali dan K Damanhuri Pimpin PCNU Tuban

KH Ahsan Ghozali dan K Ahmad Damanhuri terpilih sebagai Rois Syuriah dan Tanfidziyah PCNU Tuban periode 2023-2028, dalam Konfercab VII PCNU Tuban di Ma’had Bahrul Huda, Tuban. (Suarabanyuurip.com/ist)

Suarabanyuurip.com – Teguh Budi Utomo

Tuban – KH Ahsan Ghozali dan K Ahmad Damanhuri terpilih sebagai Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Tuban periode 2023-2028, dalam Konfercab VII PCNU Tuban di Ma’had Bahrul Huda, Tuban, Sabtu-Minggu (24-25/12/2022).

Dalam perhelatan bersentra di kompleks satuan pendidikan milik Bupati Tuban (2011-2021) KH Fathul Huda selama dua hari itu, Kiai Ahsan Ghozali ditunjuk oleh lima Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) sebagai Rois Syuriah. Sekalipun dalam tahap seleksi pemilihan Ahwa, ia hanya meraih dukungan 34 suara.

Konfercab yang dipantau pengurus PBNU dan PWNU Jatim itu, tercatat diikuti 20 MWC dan 269 Ranting dengan 450 pemegang suara. Mereka memilih lima Ahwa masing-masing, KH Ubaidillah Faqih dari Langitan Widang (358 suara),  KH Abdul Matin Jawahir dari Bejagung, Semanding (347), KH Abu Mansur dari Tanggir, Singgahan (326), KH M Husnan Dimyati dari Binangun, Singgahan (285), dan K Damanhuri dari  Rengel dengan (276 suara).

Sementara itu, terpilihnya Ketua MWC NU Rengel sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Tuban, dalam tahap pemilihan awal meraih 240 suara, lantaran kandidat lain yakni pimpinan Ponpes Mambail Futuh, Jenu KH A Syariful Wafa yang meraih 166 suara tak bersedia melanjutkan pencalonan. Selanjutnya K Damanhuri menggantikan KH Mustain Syukur yang telah purna masa baktinya.

Di arena konfercab terekam, sebelum penunjukan Rois Syuriah, terlebih dulu dilakukan tabulasi dukungan pemilihan Ahwa. Mereka yang terpilih dalam Ahwa merupakan pilihan, dan usulan pengurus MWC dan Ranting secara tertutup kepada panitia.

Akhirnya mengerucut pada terpilihnya lima Ahwa pemegang suara terbanyak. Suara paling tinggi diraih KH Ubaidillah Faqih, dan terendah K Damanhuri.

Kelima Ahwa itu pula yang menunjuk KH Ahsan Ghozali sebagai Rois Syuriah, meskipun santri kinasih mendiang KH Abdullah Faqih (Langitan) itu hanya meraih 34 suara saat pemilihan Ahwa.

Sidang reorganisasi Ormas terbesar di tanah air yang dipimpin, Nur Hidayat, utusan PBNU itu berlangsung lancar. Selanjutnya memilih pengurus Tanfidziyah secara tertutup.

Setiap pemegang hak suara, melalui masing-masing MWC diberi kertas untuk menulis calon Ketua Tanfidziyah.

Sesuai tata tertib pemilihan, dalam tahap pencalonan, kandidat dengan dukungan 30 persen suara yang bisa melanjutkan tahap pemilihan. Terdata dari 10 orang lebih kandidat hanya K Damanhuri dengan 240 suara, dan KH A Syariful Wafa meraih 166 suara, yang memenuhi persyaratan.

Nur Hidayat perwakilan dari PBNU selanjutnya meminta kedua pimpinan pesantren maju ke depan. Disitulah Kiai Wafa, sapaan akrab Kiai Syariful Wafa, menyatakan tak bersedia melanjutkan  tahap pemilihan. Kiai Damanhuri yang menyatakan kesediaannya akhirnya terpilih.

‘’Dengan ini menyatakan Kiai Damanhuri sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Tuban masa khitmat 2023-2028,’’ kata Nur Hidayat.

Agenda selanjutnya memilih formatur, untuk melengkapi kepengurusan. Anggota tim formatur adalah ketua terpilih, mantan Ketua PCNU, dan lima perwakilan zona yang dipilih dari masing-masing daerah pemilihan (Dapil). Mereka dari wilayah Kecamatan Tuban, Palang, Soko, Senori, dan Kecamatan Jenu. (tbu)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *