Jokowi Tegaskan Tak Gentar Hadapi Gugatan Uni Eropa

Presiden Jokowi menyatakan tak gentar hadapi gugatan Uni Eropa untuk melanjutkan hilirisasi.

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tidak gentar menghadapi gugatan Uni Eropa ke organisasi perdagangan dunia (WTO). Jokowi mengaku tetap akan melakukan hilirisasi, meskipun Indonesia dinyatakan kalah gugatan oleh WTO terkait pelarangan ekspor bijih nikel.

“Kita harus berani seperti itu. Kita tidak boleh mundur, kita tidak boleh takut, karena kekayaan alam itu ada di Indonesia. Ini kedaulatan kita dan kita ingin dinikmati oleh rakyat kita, dinikmati oleh masyarakat kita,” tegas Jokowi.

Mantan Walikota Solo itu menegaskan tidak gentar dalam menghadapi gugatan yang dilayangkan Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap larangan ekspor bijih nikel yang diterapkan Indonesia.

“[Larangan ekspor bijih] nikel kita digugat oleh Uni Eropa dan sudah diputuskan kita kalah. Tapi saya sampaikan kepada Bu Menteri Luar Negeri, ‘Jangan mundur.’ Karena inilah yang akan menjadi lompatan besar peradaban negara kita, saya meyakini itu,” ujarnya.

Jokowi mengungkapkan, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Uni Eropa beberapa waktu lalu ia juga mendorong adanya kesetaraan dalam kemitraan antarnegara, sehingga tidak ada satu negara yang merasa lebih unggul daripada negara lain.

Baca Juga :   Buka Muktamar ke-48, Jokowi Sampaikan Terima Kasih kepada Muhammadiyah

“Saya menyampaikan, kemitraan itu harus setara dan tidak boleh ada pemaksaan, tidak boleh negara manapun mendikte dan tidak boleh negara-negara maju itu merasa bahwa standar mereka lebih bagus dari standar negara kita,” ujarnya dikutip dari laman resmi Setkab.

Seperti yang dikatakan Presiden Soekarno pada tahun 1965, lanjut Jokowi, Indonesia harus mampu berdikari dan tidak menggantungkan diri kepada negara mana pun. Selain itu, Presiden Soekarno juga mendorong pemerintah untuk memperluas kerja sama yang sederajat dan saling menguntungkan dengan negara lain.

“Bung Karno tahun 1965 sudah menyampaikan itu, supaya kita tidak bisa didikte dan tidak menggantungkan diri kepada negara mana pun. Inilah yang ingin kita lakukan, berdikari, berdikari, berdikari,” tandas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru sebelumnya menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Presiden Jokowi yang akan melanjutkan hilirisasi tambang. Salah satunya bijih bauksit.

“Hilirisasi ini bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi dalam negeri, meningkatkan penciptaan lapangan kerja baru, serta meningkatkan penerimaan devisa. Jadi akan banyak mendatangan multiplier effect bagi Indonesia,” tegas Politisi PDI-Perjuangan itu.

Baca Juga :   Dukung Larangan Ekspor Bijih Bauksit, Pembangunan Smelter BAI Dikebut

Namun, Gus Falah, biasa disapa, mengingatkan untuk menyukseskan kebijakan hilirisasi ini harus dibarengi dengan pembangunan infrastruktur pendukung seperti smelter.

“Ini juga penting dipikirkan oleh pemerintah,” pungkas Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur X itu.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *