Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Jakarta – Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Papua kini Rp 10.000 per liter yang sebelumnya mencapai Rp 100.000 per liternya. Hal tersebut, setelah menetapkan 423 titik lokasi BBM satu harga di Indonesia.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, bahwa di seluruh Indonesia saat ini telah ada 423 titik lokasi BBM Satu Harga. Kedepan jumlah itu akan ditambah dengan mentargetkan di tahun tahun ini 89 titik lokasi.
“Ternyata memang banyak wilayah-wilayah yang harus kami layani untuk kebutuhan BBMnya,” ungkap Arifin sebagaimana dikutip dari laman ESDM.
Secara rinci, Arifin, menjelaskan 423 lokasi BBM satu harga tersebar di Indonesia meliputi 68 lokasi di Sumatera, 3 lokasi di Jawa dan Madura, 2 lokasi di Bali, 72 lokasi di NTB dan NTT, 95 lokasi di Kalimantan, 45 lokasi di Sulawesi serta 138 lokasi di Maluku dan Papua. Harga jual BBM satu harga ditetapkan untuk BBM Jenis Pertalite Rp 10.000 periter serta Rp 6.800 per liter untuk Solar.
“Sebelum ada program ini, harga Pertalite ini bahkan bisa mencapai Rp 100.000 per liter di beberapa tempat seperti Kabupaten Puncak, Papua di Nunukan serta di Pegunungan Arfak, Papua Barat, harga per liternya juga sangat tinggi,” katanya.
Dia mengatakan, program BBM satu harga ini ditujukan agar harga jual Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dan harga jual Jenis BBM Tertentu (JBT) sama hingga ke daerah-daerah pelosok Indonesia.
“Kami fokus untuk daerah yang membutuhkan BBM yang cost-nya mahal untuk tersentuh dengan program BBM Satu Harga,” kata Arifin.(jk)