Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Sebanyak 35 desa di bantaran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terancam banjir. Hal tersebut, terjadi jika tren tinggi muka air (TMA) terus mengalami kenaikan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro Ardhian Orianto mengatakan, Jumat (17/2/2023) siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB ketinggian air di papan pengukur TMA Taman Bengawan Solo (TBS) naik. TMA meningkat sejak kemarin malam, air terus meningkat kisaran 5 sampai 8 sentimeter setiap jamnya
“TMA di angka 13.80 pielschaal dengan tren naik atau siaga 2 (kuning),” katanya, Jumat (17/2/2023).
Pengukur ketinggian muka air Bengawan Solo.
© 2023 suarabanyuurip.com/Joko Kuncoro
Dia mengatakan, jika air meluap 35 desa di pinggiran Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro berpotensi terancam banjir. Tentu, masyarakat harus berhati-hati dan waspada jika tren TMA mengalami peningkatan.
“Terutama warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo untuk tetap waspada jika sewaktu-waktu air meluap,” katanya.
Sementara itu, Petugas Pembaca TMA Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Budi Susanto mengatakan, diprediksi masih ada kenaikan TMA untuk beberapa jam kedepan. Apalagi dari hulu Waduk Gajah Mungkur sudah siaga 1 hijau yang terjadi pada pukul 01.00 dini hari.
“Jika air kiriman dari hulu Solo dan curah hujan lokal terus terjadi tentu akan diprediksi naik,” katanya.(jk)