Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Sebanyak 1.050 meteran pelanggan jaringan gas (jargas) di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur dicabut karena nunggak bayar tagihan. Akibat banyaknya pelanggan nunggak, Perusahaan Gas Negara (PGN) mengalami kerugian mencapai Rp 210 juta.
Area Head PGN Bojonegoro Mochamad Arif mengatakan, banyak pelanggan jargas yang nunggak bayar tagihan gas. Itu terjadi semenjak Februari 2022 lalu saat jargas mulai gas on.
“Ada sebanyak 1.050 meteran di wilayah Bojonegoro yang dicabut karena pelanggan menunggak,” katanya, Sabtu (27/5/2023).
Dia mengatakan, banyaknya tunggakan pelanggan jargas tersebut membuat PGN mengalami kerugian mencapai Rp 210 juta. Sebab, per bulan pelanggan jargas tagihannya mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu lebih.
“Pelanggan rata-rata menunggak bayar karena mengabaikan, meski beberapa pelanggan ada yang ekonominya rendah,” kata Arif sapaan akrabnya.
Dia menambahkan, petugas jargas telah memberikan sosialisasi dan mengingat kepada para pelanggan, namun mereka abai. Sehingga, jika sudah melebihi target tunggakan akan dicabut.
“Dicabut karena jika tidak kami yang rugi. Untuk diketahui total jargas ada 6.000 SR di wilayah perkotaan, 4.000 SR di Kecamatan Gayam dan Ngasem dan dikurangi dari yang sudah dicabut,” katanya.(jk)