Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur membentuk desa tangguh bencana (destana) di sekitar operasi migas. Pembentukan Destana ini untuk mengantisipasi bencana kegagalan industri migas.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto mengatakan, pembentukan destana ini untuk mitigasi bencana di wilayah operasi industri migas.
“Tadi pembentukan destana dilakukan di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam,” katanya.
Camat Gayam Palupi Hadi Pratih Dewanti mengatakan, pembentukan destana untuk mengantisipasi dan meminimalisir bencana kegagalan di migas. Ada lima desa di tiga kecamatan yang akan dibentuk destana.
“Yakni Desa Mojodelik dan Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Desa Sukoharjo, Leran di Kecamatan Kalitidu, dan Desa Jelu di Kecamatan Ngasem,” katanya.
Kepala Desa Mojodelik, Yuntik Rahayu mengapresiasi pembentukan destana karena dapat mengantisipasi jika terjadi bencana di wilayah industri migas.
“Selain bisa mengantisipasi juga memberikan penanganan gerak cepat dan tepat jika terjadi bencana,” katanya, Senin (26/6/2023).
Dia mengatakan, kejadian bencana sesuai kondisi alam dan masing-masing desa berbeda. Misalnya banjir, kebakaran, tanah longsor hingga angin kencang. Sementara desa-desa yang berada di dekat industri migas rawan terjadi kebocoran gas H2S.
“Biasanya pertanian dekat pipa hasil eksploitasi migas yang terjadi kebocoran,” katanya kepada suarabanyuurip.com.
Yuntik menambahkan, pembentukan destana ini bisa menjadi mitigasi bencana di wilayah pedesaan, dan dapat memberikan pelatihan tanggap bencana setiap desa.
“Sehingga bisa meminimalisir dampak bencana,” pungkas kepala desa ring satu Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu ini.(suko)