SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Organisasi non pemerintah, IDFoS Indonesia berkolaborasi dengan Filantropi Indonesia menggelar sosialisasi dan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kegiatan untuk masyarakat yang diinisiasi oleh Filantropi Indonesia itu dipusatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatimah Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (30/09/2023).
Sebanyak kurang lebih 500 santriwati Al-Fatimah Bojonegoro, mengikuti arahan, salah satunya tentang kebiasaan mencuci tangan untuk membersihkan demi menjaga kesehatan. Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan tubuh menjadi fokus perhatian dalam agenda ini.
Adapun narasumber yang diundang berasal dari Dinas Kesehatan, dihadiri oleh Embun Nurrahmawati atau biasa disapa Kak Embun.
Koordinator Divisi Advokasi IDFoS Indonesia sekaligus Koordinator Kegiatan PHBS, Ahmad Muhajirin menyatakan, bahwa pihaknya bersama Filantropi Indonesia berterimakasih kepada seluruh elemen pada kolaborasi kegiatan. Termasuk kepada Yayasan Pondok Pesantren Al-Fatimah Bojonegoro atas kesediaan untuk menjadi salah satu tuan rumah sosialisasi dan edukasi PHBS 2023.
“Perilaku hidup bersih dan sehat perlu kita jaga setiap hari karena kebersihan bagian dari iman,” katanya saat memberikan sambutan.
Bak gayung bersambut, Kepala SMA Plus Al-Fatimah Bojonegoro, Abdul Hasan Ansori, M.Pd., juga menyampaikan terimakasih kepada IDFoS Indonesia karena memberi kesempatan kepada Pondok Pesantren Al-Fatimah sebagai pusat kegiatan sosialisasi PHBS.
“Terima kasih IDFoS Indonesia dan Dinkes Bojonegoro atas Sosialisasi dan Edukasi PHBS,” ujar Abdul Hasan Ansori.

Sementara Kak Embun berpesan, pasca masa pandemi covid-19 semua pihak tidak bisa langsung menganggap bahwa kini sudah tidak ada penyakit lagi yang bisa menulari. Sebab bakteri, kuman, dan virus dapat berkembang biak sehingga dapat menyebabkan peningkatan penyakit yang rawan akan penularannya.
“(Sampai) saat ini kita wajib untuk terus menjaga kebersihan, baik itu kebersihan tubuh maupun lingkungan, agar terhindar dari kuman, bakteri, hingga virus”, ungkapnya saat memaparkan materi kepada para peserta.
Selain mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik, para santri juga diedukasi menutup mulut dengan tangan saat sedang batuk. Ada pula tentang pemilihan sampah menjadi titik fokus yang disosialisasikan dalam acara tersebut.(fin)