SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Pengelola project Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB), PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) Zona 12, bersama Yayasan Paratazkia menggelar Kompetisi Unit Usaha Produktif Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di sekitar wilayah kerjanya.
Kegiatan yang dipusatkan di pertokoan Fasilitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (03/10/2023) kemarin salah satunya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas ibu-ibu kader Posyandu dalam menciptakan produk pangan sehat-bergizi berbahan dasar dari lingkungan sekitar melalui Program Pos Gizi Mandiri.
Untuk memupuk semangat berwira usaha, maka digelar awarding (pemberian penghargaan) Kompetisi Unit Usaha Posyandu, sebagai salah satu rangkaian dari Program Posyandu Tangguh Mandiri Untuk Peningkatan Status Gizi Masyarakat Rentan (POS GIZI MANDIRI). Yakni bagi masyarakat Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Desa Kaliombo dan Desa Pelem, Kecamatan Purwasari, serta Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo.
Awarding itu sebagai kelanjutan rangkaian dari agenda program sebelumnya yang telah terlaksana, antara lain pelatihan dan pendampingan packaging, marketing produk pelatihan dan pendampingan pengelolaan keuangan, pendampingan aspek legalitas produk (PIRT, NIB), pendampingan Ibu (Pemberian PMT, pemantauan, pertukem) dengan balita stunting, dan pendampingan forum kelas ibu.
Kompetisi ini diikuti oleh 76 kader posyandu dari 4 desa sekitar JTB sebagai peserta lomba, di mana secara keseluruhan bertajuk pada program “POS Gizi Mandiri” yang digelar oleh PEPC dan Yayasan Paratazkia.
Selain mengembangkan kreativitas ibu-ibu kader Posyandu dalam menciptakan produk pangan sehat-bergizi berbahan dasar dari lingkungan sekitar, kegiatan ini bertujuan menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas pelaku UMKM berbasis kader Posyandu.
“Dan juga mewujudkan Posyandu yang memiliki unit usaha ekonomi produktif guna mendukung Posyandu yang mandiri,” kata Officer community Relations & CSR field PEPC, Edi Arto, disela-sela penyerahan hadiah kepada pemenang lomba yang diraih oleh Posyandu Desa Dolokgede.
Sementara Ketua Yayasan Paratazkia, Sudalhar menerangkan, bahwa diadakannya acara ini tidak lain untuk memberikan dukungan terhadap para Kader Posyandu supaya memiliki usaha Produktif.
Selaku Pendamping dari Program Pos Gizi Mandiri, pihaknya beralasan ingin memberikan suatu hal, salah satunya memproduksi sendiri makanan-makanan ringan yang bersih dan bergizi dikemas secara rapi dan menarik. Dengan begitu mampu menjadi sumber penghasilan untuk menunjang kegiatan posyandu dalam memberikan perhatian terhadap kesehatan ibu dan anak.
“Khususnya pada kasus gizi kurang dan stunting,” ujar Sudalhar.
Kompetisi produk UMKM yang diselenggarakan oleh Yayasan Paratazkia ini disambut baik oleh para kepala desa (kades) dari 4 desa sasaran program, Camat, hingga anggota DPRD yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Sementara Kades Pelem, K.R.A.T Sudawam mengaku, sangat mendorong program yang baik ini untuk dapat dilanjutkan agar setiap posyandu nantinya dapat memiliki income secara mandiri melalui penjualan setiap produk yang mereka hasilkan sendiri.
Bahkan pihaknya berharap agar para kader posyandu tetap dapat melanjutkan memproduksi produk-produknya meskipun nantinya pihak Yayasan Paratazkia tak lagi memberikan pendampingan.
“Mudah-mudahan produksi UMKM Posyandu tetap dapat bersaing di pasaran,” ujar pria yang menjabat Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Bojonegoro dalam siaran pers yang diterima SuaraBanyuurip.com, Rabu (04/10/2023).
Acara berlangsung meriah, para peserta antusias untuk memenangkan lomba tersebut dengan menghias apik setiap stand masing-masing. Para peserta lomba juga bersemangat dalam membuat Packaging kemasan setiap produk yang hendak dinilai oleh tim juri.(fin)