SuaraBanyuurip.com – Edi Supraeko
Bojonegoro – Universitas Bojonegoro (Unigoro) berkolaborasi dengan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur mengadakan Workshop Kebangkitan Pariwisata 2023 bertema Sebarkan Pesona Wisata Melalui Media Sosial (Medsos) di Hall Dewarna Hotel Bojonegoro, Minggu (15/10/23).
Workshop Kebangkitan Pariwisata 2023 diikuti sekitar 125 mahasiswa. Sebagai keynote speaker Dr. Freddy Poernomo, Komisi A DPRD Jawa Timur.
Dr. Tri Astuti Handayani, Rektor Unigoro mengapresiasi tema workshop ini karena medsos berperan penting untuk me-branding potensi pariwisata daerah agar lebih dikenal khalayak luas.
“Untuk menjadi content creator professional dibutuhkan ide kreatif, wawasan dan skill khusus agar memiliki nilai plus. Khususnya dalam misi mengenalkan potensi pariwisata yang ada di Bojonegoro dan Tuban,” terangnya.
Sementara itu, Freddy Purnomo mengingatkan agar masyarakat tidak terbuai meski Bojonegoro dan Tuban bukan daerah yang tertinggal. Karena masih banyak sumber daya alam (SDA) di sektor pariwisata yang potensial untuk dieksplorasi.
“Di Bojonegoro banyak mahasiswa yang cerdas. Tentu ini bisa menjadi dorongan untuk memulai berkolaborasi. Gunakan ruang workshop ini sebebas mungkin untuk sharing. Medsos jangan sampai disalahgunakan, tapi manfaatkanlah sebaik-baiknya untuk pendidikan,” paparnya.
Workshop Kebangkitan Pariwisata 2023 diisi dua pemateri yakni Kang Priyo, Founder Kampung Tumo dengan materi Tips dan Trik Mengembangkan Potensi Pariwisata di Media Sosial dan Youtuber Tebso Channel dengan materi SOP Produksi Konten Kreatif Profesional
Keseruan workshop terlihat dari peserta yang terus diajak membuka wawasan mereka tentang dunia pariwisata.
Menurut Kang Priyo, makna pariwisata adalah seni untuk menciptakan kesenangan, kenyamanan, hiburan, dan kesan yang mendalam. Mengembangkan potensi pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan konten medsos.
“Tak kalah pentingnya, peran seluruh stakeholders agar terwujud ekosistem pariwisata yang baik,” tutur Kang Priyo.
Tim Youtuber Tebso Channel menceritakan perjalanan channel tersebut sehingga bisa memproduksi 25 episode drama yang bertema kearifan lokal Bojonegoro juga klip lagu.
“Ada banyak opsi membuat konten sesuai dengan karakter masing-masing,” kata Fendi Ribut, member Tebso Channel.
Workshop berlangsung gayeng dan antusias, terlihat dari banyaknya peserta berebut mengajukan pertanyaan kepada pemateri. Lokakarya diakhiri dengan membuat konten singkat, lalu di-upload di medsos masing-masing sebagai aplikasi langsung kegiatan.(edi)